Saat ini banyak sekali unggahan di media sosial yang mengucapkan selamat atas lolosnya bali united dan persib bandung ke kompetisi antarklub asia 2023-2024 karena telah menjadi Juara dan Runner up liga 1 Indonesia 2021-2022.
Bahkan awal tahun ini PSSI menyatakan bahwa Asian Football Confederation (AFC) telah menambah wakil indonesia menjadi 3 klub pada kompetisi antarklub asia (Liga Champions asia dan Piala AFC) 2023 - 2024.
Merujuk pada peryataan PSSI tersebut, bukan hanya Juara dan Rinnerup liga 1 yang sejatinya yang berpeluang lolos ke kompetisi antarklub asia, klub peringkat 3 liga 1 juga bisa ambil bagian di kompetisi antarkelub asia tersebut.
Namun kembalinya bali united, persib dan peringkat 3 kompetisi liga 1 2021-2022 menuju kompetisi antarklub asia 2023-2024 bisa saja tidak terjadi.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, yang pertama dikarenakan kompetisi tahun ini dihitung sebagai kompetisi tahun lalu yaitu 2021, yang seharusnya juara dan runner up liga 1 tahun 2021-2022 mewakili indonesia untuk Piala AFC 2022.
Namun karena perhelatan yang molor hingga lintas tahun dan pendaftaran Piala AFC ditutup bulan Desember 2021, maka diputuskan yang mewakili indonesia adalah juara liga tahun sebelumnya yaitu Bali united dan PSM makasar sebagai juara Piala Indonesia 2018-2019 (karena kompetisi 2020 dihentikan, maka yang diambil juara musim 2019).
Selain itu, Asian Football Confederation (AFC) pada bulan Februari lalu baru saja mengumumkan perubahan waktu kejuaraan antarklub asia tersebut menjadi musim dingin -- musim panas atau lintas tahun mengikuti kalender kompetisi eropa. Itu artinya kompetisi tahun depan akan dimulai antara bulan Agustus 2023 - Mei 2024.
Ditambah pernyataan direktur LIB Akhmad Hadian Lukita yang sudah merencanakan kompetisi liga 1 2022-2023 akan digelar bulan juli mendatang. Hal tersebut menyebabkan indonesia akan memiliki dua musim kompetisi dengan kemungkinan juara yang berbeda (musim 2021-2022 dan 2022-2023).
Itu berarti jika misalnya juara dan runner up musim 2021-2022 berbeda dengan 2022-2023, indonesia akan mempunyai 4 klub yang berhak mewakili indonesia di ajang asia, sedangkan indonesia hanya mempunyai 2 wakil yang sudah otomatis lolos 1 satu wakil yang menunggu keberuntungan untuk lolos (jika wakil indonesia lolos ke Liga Champions Asia, maka satu wakil indonesia lainnya akan menggantikan di babak grup Piala AFC).
Bahkan jika kita pakai asumsi juara liga 1 tahun 2021 -2022 mewakili indonesia tahun 2023-2024 sedangkan kompetisi 2022-2023 mewakili indonesia tahun 2024-2025 dan seterusnya, menurut saya hal tersebut akan membuat bingung dan kurang greget bagi kompetisi domestik untuk memilih wakil.