Lihat ke Halaman Asli

Engklek, Permainan Tradisional yang Mulai Ditinggalkan

Diperbarui: 6 Oktober 2021   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Engklek. Sumber: IDN Times

Jika dihitung, jumlah permainan tradisional Indonesia bisa mencapai puluhan bahkan ratusan atau mungkin juga ribuan. Dari beraneka ragamnya permainan tradisional tersebut,  salah satu yang paling popular adalah engklek. 

Engklek dimainkan hampir seluruh anak-anak indonesia. Itu dibuktikan dengan ditemukannya permainan tradisional mirip engklek di seluruh nusantara, walaupun dengan nama berbeda - beda. Misanya di Jawa Barat disebut pecle, gerdik di Banyuwangi, deprok di betawi, gala asin di Kalimantan dan lain sebagainya.

Bicara sejarah tidak diketahui pasti siapa penemu permainan tersebut, sebab tidak ada bukti otentik tentang nya. 

Melansir kumparan,  ada dua referensi yang bisa dijadikan rujukan tentang asal usul engklek, rujukan pertama mengatakan bahwa permainan engklek dikenalkan pertama kali oleh Belanda saat menjajah Indonesia.

Permainan ini mulanya dimainkan oleh anak -  anak dari keluarga belanda, kemudian setelah merdeka permainan ini masih bertahan dan dimainkan oleh anak indonesia.  

Kala itu permainan ini dinamai zondaag maandag, dan akhirnya nama itu diadopsi dan diserap dalah bahasa setempat menjadi sunda manda.
Pendapat lain mengatakan bahwa permainan ini serupa dengan scotch hop, permainan yang dimainkan oleh anak anak romawi abad 27 SM hingga abad 15. 

Dilansir dari theasianparent catatan historis pertama yang menjelaskan engklek ada dalam sebuah buku dengan judul book of games yang disusun oleh wilughby antara tahun 1635 dan 1672.

Manuskrip tersebut menyatakan bahwa anak anak bermain dengan sepotong ubin atau timah kecil diatas bidang datar ynag digambar dengan bentuk lonjong seperti papan.

Di indonesia sendiri, permainan ini dimainkan dnegan cara melompat dengan satu kaki pada bidang datar yang telah diberi garis kotak -- kotak kemudian kotak tersebut dilompati satu persatu.Permainan ini harus dimainkan minimal dua orang, lebih seru jika lebih banyak dan akan dimainkan secara bergantian. 

Masing masing pemain harus mempunyai sebuah alat pelempar yang disebut "Gaco" (jagoan). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline