Lihat ke Halaman Asli

Melatih Keterampilan Kolaborasi Siswa

Diperbarui: 7 Maret 2023   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh mohamed_hassan dari Pixabay

Kegiatan pembelajaran tidak selamanya harus dilakukan di dalam kelas. Di mana siswa hanya memperoleh pengetahuan dari guru semata. Melainkan, pembelajaran bisa dilakukan di luar kelas. Bahkan, memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Seperti halnya melakukan kegiatan wawancara kepada tokoh masyarakat di lingkungan sekitar. Hal ini sebagai upaya untuk melatih keterampilan siswa dalam melakukan kolaborasi.

Kolaborasi merupakan salah satu keterampilan yang harus dikembangkan dalam pembelajaran abad 21 selain keterampilan berfikir kritis, berkomunikasi, dan kreatifitas. Menurut Roucek dan Warren, kolaborasi adalah bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.

Tujuan dilakukannya wawancara kepada tokoh masyarakat adalah untuk memperoleh informasi dari narasumber secara tepat. Dalam pelaksanaanya, siswa harus berkolaborasi dengan baik.

Pertama, menentukan tokoh masyarakat. Sebelum melakukan kegiatan wawancara. Terlebih dahulu setiap kelompok berdiskusi dan menentukan sendiri siapa tokoh masyarakat yang akan menjadi narasumber. Pasalnya, tokoh masyarakat yang ada di sekitar sekolah itu terdiri dari beberapa elemen. Misalnya ada tokoh agama, kepala desa, ketua RW, ketua RT, dan tokoh masyarakat lainnya.

Kedua, pembagian tugas. Guna mencapai tujuan bersama dalam melakukan kegiatan wawancara. Setiap kelompok belajar membagi tugas bagi setiap anggotanya. Pembagian tugas ini sangat penting agar setiap siswa berperan dalam tugasnya masing-masing.

Ketiga, berfikir kreatif. Guna memperlancar dan mempermudah pembuatan laporan hasil wawancara, setiap kelompok harus kreatif. Masing-masing dari setiap kelompok memang memiliki caranya masing-masing. Namun, ada beberapa kelompok yang kreatif dengan memanfaatkan teknologi untuk merekam kegiatan selama proses wawancara belangsung.

Melatih siswa melakukan kolaborasi di dalam pembelajaran sangat penting. Keterampilan kolaborasi ini akan berguna bagi siswa untuk saat ini dan juga masa depannya. Tujuan bersama yang telah ditentukan tidak akan tercapai jika tidak adanya kesepahaman. Apalagi dalam tim tersebut terdapat seseorang yang egonya tinggi. Dimana, dia merasa lebih pintar dibandingkan dengan yang lain. Dan hanya idenya lah yang paling baik untuk diterapkan dan dilaksanakan. Dengan begitu, pemahaman pentingnya berkolaborasi harus disampaikan kepada siswa. Hal itu agar siswa memahami dan dapat melaksanakannya dengan baik.

Sebagai ilustrasi, misalnya ada sebuah tim hebat sepak bola, yang pemainnya terdiri dari pemain hebat. Namun, di dalam timnya tersebut tidak ada kesepahaman, tidak ada kerjasama, dan ingin menonjolkan sendiri. Sehingga, bolanya pun tak pernah dibagi untuk timnya. Hanya dia sendiri yang ingin memasukkannya ke gawang lawan. Jika ada yang salah dalam timnya, maka dia marah-marah dan mengejeknya.

Namun, lawannya itu merupakan sebuah tim kecil yang terdiri dari pemain biasa. Tapi, setiap anggotanya memiliki kesepahaman dan saling bekerjasama untuk menggapai tujuan bersama yakni kemenangan dalam pertandingan.  Dalam bermain, mereka terlihat sangat kompak dan dengan penuh semangat.

Berdasarkan ilustrasi di atas, kira-kira tim mana yang akan memenangkan pertandingan? Penulis yakin bahwa yang akan memenangkan pertandingan adalah tim kecil. Pasalnya, meskipun tim hebat pemainnya semua hebat namun bersifat individual. Sementara tim kecil, meskipun pemainnya biasa saja tapi semangat tinggi dan saling bekerjasama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline