Genap satu tahun awal kami menjalani cerita kampus mengajar angkatan 2. Program ini merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung kementrian riset teknologi dan pendidikan tinggi Republik Indonesia. Begitu banyak hal-hal baru yang kami kenang dan terasa istimewa. Pengalaman, pengetahuan, dan nilai persahabatan kami jalin hingga kini.
Agustus 2021, merupakan awal perjalanan kami. 6 mahasiswa datang dari berbagai universitas. Syukurnya kami ditugaskan dengan proporsi 3 laki-laki dan 3 perempuan yang tentu saja melalui kepribadian yang berbeda. Kami ditempatkan di salah satu provinsi di Jawa Barat. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di kecamatan Citamiang, kota Sukabumi.
Perjalanan kami diawali seperti kisah pada umumnya. Perkenalan dengan para guru, orang tua hingga siswa-siswi yang terlihat ceria. Berbagai program kerja kami usung mulai dari pengembangan literasi dan numerasi, hingga perayaan hari besar nasional. Program tersebut tentunya berjalan bukan tanpa hambatan, namun syukurnya kami senantiasa diberi kekuatan.
Setiap hari, kami disuguhkan dengan laporan harian yang disebut "logbook" untuk merampungkan kewajiban kami terkait pelaporan kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Program tersebut berupa asistensi pembelajaran (perbantuan guru dalam mengajar), administrasi, dan adaptasi teknologi bagi sekolah dan tenaga pendidik. Pada akhir pekan, kami melakukan rekapitulasi kegiatan yang berjalan selama 1 minggu untuk dibuat laporan mingguan. Ya, kami memang berkawan dan lekat dengan laporan J
Kami ditemani seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang membantu dalam memecahkan masalah dan memberikan bimbingan selama kegiatan. Koordinasi dan komunikasi tersebut dilakukan setiap 2 minggu secara virtual. Selama masa bimbingan, DPL sangat membantu kami dalam memberikan masukan terkait program yang berjalan.
Tentunya kendala senantiasa kami temukan. Adanya perbedaan pendapat dengan internal, komunikasi dengan guru yang tak selalu berjalan sesuai harapan, hingga kurangnya sumber daya dalam menjalankan kegiatan. Waktupun berlalu begitu cepat, dan kami harus kembali ke universitas masing-masing. Syukurnya kami masih sering berkomunikasi dan sesekali bertemu. Sangat menyenangkan jika mengingat cerita tersebut. Sehat-sehat ya, kawan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H