Lihat ke Halaman Asli

Dede Septiyadi

Sebagai ASN PPPK Guru

Puisi | Karena Pohon Tak Meminta

Diperbarui: 15 Januari 2018   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (pixabay)

Kau, nampak bagiku
Sebatas memandang
Berharap menggenggammu
Lamunku terbangun,
Kaupun hilang

Kau, ibarat tetesan air
Jernih, namun tak dapat ku sentuh
Menyejukkan, namun tak mengalir
Kau, hanyalah tetesan air yang jatuh
Pada ranting yang rapuh

Aku bukanlah awan hitam
Yang meminta tetesanmu membasahi
Layunya daun
Akupun bukan petir, yang menemani
Bersama dengan kesejukan tanpa arah

Aku hanyalah pohon
Yang hijau, namun tak berbunga
Yang berakar, namun tumbang
Tanpa kesejukan

Pohon tetaplah pohon
Aku bukan awan hitam
Bukan pula petir yang menemani
Hanya menunggu, air hujan menyejukkan
Hingga tetes demi tetesnya
Membasahi akar, dan, tumbuh daun
Hingga mawarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline