Rizal Ramli: Pejuang Ekonomi yang Memihak Rakyat
Rizal Ramli adalah ekonom senior dan aktivis mahasiswa Indonesia tahun 1977/78. Ia meninggal di Jakarta pada 2 Januari 2024. Ia pernah menjadi Menko Kemaritiman, Menkeu, dan Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur dan Jokowi. Ia juga pernah jadi Kepala Bulog dan anggota panel penasihat ekonomi PBB. Ia terkenal kritis, berani, dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Riwayat Hidup dan Pendidikan
Rizal Ramli lahir di Padang, Sumbar pada 10 Desember 1954. Ia sekolah dasar dan menengah di kota itu. Ia lulus dari ITB sebagai sarjana teknik fisika pada tahun 1979. Ia juga aktif di organisasi mahasiswa dan jadi ketua Senat Mahasiswa ITB pada tahun 1978.
Ia mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Sophia, Tokyo, Jepang. Ia dapat gelar MA bidang ekonomi pada tahun 1981. Ia lanjut kuliah di Universitas Boston, AS, dan dapat gelar Ph.D bidang ekonomi pada tahun 1985.
Karier dan Peran
Setelah selesai kuliah, Rizal Ramli pulang ke Indonesia dan bikin ECONIT Advisory Group, lembaga konsultan ekonomi, bareng teman-temannya, seperti Laksamana Sukardi, Arif Arryman, dan M.S Zulkarnaen. Ia juga jadi dosen tamu di beberapa universitas, seperti ITB, UI, dan UGM.
Pada tahun 2000, ia dipilih oleh Presiden Gus Dur jadi Kepala Bulog, lembaga yang urus pengadaan dan distribusi beras di Indonesia. Ia atasi krisis beras karena kekeringan dan korupsi. Ia buka kasus korupsi Bulogate yang libatkan mantan Presiden Soeharto dan putranya, Tommy.
Pada Agustus 2000, ia jadi Menko Perekonomian, ganti Kwik Kian Gie. Ia lakuin reformasi ekonomi dan tangani krisis moneter yang hantam Indonesia sejak 1997. Ia tolak program-program yang rugikan Indonesia, seperti bantuan dari IMF dan privatisasi BUMN.
Pada Juni 2001, ia pindah jadi Menkeu, ganti Prijadi Praptosuhardjo. Ia urus keuangan negara dan tegakkan disiplin anggaran. Ia usaha selesaiin masalah utang luar negeri dan turunin defisit anggaran. Tapi, ia cuma jadi menteri sebulan, karena Gus Dur dijatuhkan oleh MPR pada Juli 2001.