Lihat ke Halaman Asli

Dede Rudiansah

Reporter | Editor | Edukator

Review Gadis Kretek: Ketika Cinta, Rokok, & Partai Merah Perlahan Membunuhmu

Diperbarui: 17 November 2023   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

holopis.com

Gadis Kretek, jadi film serial yang tengah ramai diperbincangkan saat ini. Sebuah film besutan sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Film adaptasi novel dengan judul yang sama karya Ratih Kumala. Gadis Kretek rilis di awal November 2023, di platform siaran daring, Netflix.

Gadis Kretek pada dasarnya bercerita tentang sejarah kretek di salah satu kota di Indonesia. Dibalut drama persaingan para pengusaha kretek, hingga irisannya dengan tragedi kemanusiaan yang menimpa Indonesia di tahun 1965, Gestok dan pemburuan partai merah.

Diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Jeng Yah atau Dasiyah; Ario Bayu sebagai Raya atau Soraya; Arya Saloka sebagai Lebas Abimanyu Soraya; Putri Marino sebagai Arum; kemudian Tissa Biani sebagai Rukayah; dan Sheila Dara Aisha sebagai Purwati.

Surat Cinta Para Penikmat Kretek

Sebagaimana judulnya, film serial ini mengangkat kretek atau rokok sebagai tema ceritanya. Dikisahkan bagaimana sejarah para pengusaha kretek memulai bisnisnya, di masa awal kemerdekaan Indonesia. Penuh dengan persaingan, intrik, dan perjuangan berdarah-darah.

Selain itu, dikisahkan pula melalui tokoh utamanya bagaimana mereka berusaha meracik formula saus kretek dengan penuh cinta dan dedikasih yang tinggi. Ibarat Filosofi Kopi (2015), yang membawa para pecinta kopi respect terhadap sajian kopi yang dinikmatinya. Begitu juga dengan Gadis Kretek, membawa para penikmat bako akhirnya respect terhadap apa yang mereka isap selama ini.

Mungkin banyak di luar sana--yang bukan penikmat bako--akhirnya heran, ini film atau iklan rokok terselubung? Karena banyaknya adegan merokok. Sedikit-sedikit merokok, ngobrol sedikit lalu merokok, sebat, asap rokok di mana-mana, ngebul. Padahal di iklan rokok saja tidak diperbolehkan adanya adegan orang merokok, tapi ini kok bisa.

Entahlah, mungkin karena beda platform beda regulasi. Karena ini adalah film, bukan iklan, maka mungkin sah-sah saja menampilkan adegan tersebut. Jika kita cek di situs Lembaga Sensor Film (lsf.go.id) sendiri Gadis Kretek ini tidak ada di deretan film yang lulus sensor. Entah karena tidak diajukan atau memang tidak lulus sensor.

Akan tetapi, intinya karena film ini tayang di platform siaran daring, Netflix, maka Gadis Kretek secara media penayangan adalah tontonan/konten khusus orang dewasa (18+) dan/atau atas bimbingan orang tua. Jadi ya harusnya aman-aman saja.

marketeers.com

Akan tetapi, Anda pun tidak perlu risau, karena di film ini juga dihadirkan sosok atau karakter yang tidak suka ngebako, yaitu dokter Arum. Melalui karakter Arum ini, kita diberikan perspektif bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan. Bahkan ada beberapa adegan dari karakter Arum yang juga menyoroti penolakannya terhadap rokok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline