Lihat ke Halaman Asli

Pemilu Kampus pun Syarat 'Politikus', How About Pemilu Indonesia?

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kata orang kampus adalah analogi kecil dari kehidupan suatu negara. Bisa dibilang mekanisme dan sistem kehidupan di kampus sama dengan mekanisme dan sistem yang berjalan di pemerintahan. Jika pemerintahan mempunyai kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, yang masing-masing dipegang oleh presiden, DPR, dan Mahkamah Agung, di kehidupan kampus pun terdapat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) yang berfungsi sebagai badan eksekutif dan legislatif.

Lalu bagaimana dengan proses pembentukan badan-badan tersebut, apakah masih sama?

Jika warga Jakarta telah sukses menemukan Jokowi dan Ahok sebagai pimpinan baru mereka melalui Pemilukada yang telah berlangsung beberapa bulan lalu dengan segala dinamika perpolitikannya, lalu bagaimana dengan kampus-kampus di negeri ini?

Bulan-bulan ini merupakan masa-masa ketika kampus-kampus mulai mengadakan pemilihan ketua badan eksekutif dan legislatifnya. Sebut saja Universitas Padjadjaran dengan Prama nya  dan Universitas Indonesia  dengan Pemira nya sebagai ajang  pesta demokrasi terbesar di kampusnya masing-masing.

Singkat cerita, saya adalah salah satu anggota dari Komisi Prama Unpad. Beberapa bulan bergelut dengan dunia kepemiluan memberikan saya cukup pencerahan  mengenai dunia perpolitikan yang ada di kampus. dinamikanya begitu hebat, politik kampus pun kental dipraktekkan disini. Tak jarang ada oknum-oknum yang berbuat dan berperilaku layaknya "poliTIKUS".

Kemudian saya pun berpikir, pemilu setingkat kampus pun diwarnai dengan adanya praktek "poliTIKUS-poliTIKUS" , how about pemilu di Indonesia yang sebentar lagi akan segera berlangsung.

Dengan pengetahuan masyarakat Indonesia yang masih rendah mengenai dunia perpolitikan, fenomena ini harusnya menjadi perhatian tersendiri dan menjadi trending topik pada perbincangan public untuk menemukan solusinya. Tapi apa mau dikata, bahkan penguasa di negeri ini pun sebagian besar merupakan pelaku-pelaku yang sangat lihai dalam berpolitik.

Entahlah, saya rindu pemimpin yang bersih dan jujur, yang berangkat menjalankan niatnya memimpin negeri ini dengan hati yang bersih, BUKAN pemimpin yang penuh dengan faham-faham "poliTIKUS"nya.

Doaku malam ini, semoga pemimpin Indonesia yang selanjutnya adalah pemimpin yang melakukan segala hal karena mengharap ridho Tuhan, serta pemimpin yang menganggap jabatan barunya sebagai amanah baginya BUKAN suatu anugerah demi kepuasan duniawinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline