Lihat ke Halaman Asli

Dede Rahmah

dede rahmah

Ulasan Mahabharata Wiswamitra yang Tidak Pandai Bersyukur

Diperbarui: 20 Desember 2022   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:istockphoto

Pada saat ini saya sering menyaksikan fenomena manusia yang berkeluh kesah atas apa yang kurang dalam diri ataupun sesuatu yang mereka hasilkan, ternyata sejak dahulu kala fenomena seperti ini juga pernah dialami pada kisah Mahabharata. Mungkin kisah ini sudah sangat familier di Indonesia, mengapa begitu? karena memang sempat di jadikan serial dalam sebuah stasiun TV yang pada masanya sempat tenar. Nah pada bab satu dikisahkan bahwa "seorang pria sakti bernama Wiswamitra yang tidak puas akan kesaktiannya. Untuk membuat dirinya makin sakti, dia selalu bertapa dengan khusyuk. Begitu kuat tapanya, hingga Batara Indera ketakutan."

 Pada kutipan di atas menunjukkan bahwa ketika seseorang tidak puas akan apa yang dimilikinya, maka mereka akan terus berusaha keras untuk membuat ketidak sempurnaan itu menjadi sempurna. Pada saat ini hal-hal serupa sangat banyak dijumpai di kalangan nyata, jika pada zaman dahulu adalah seorang pria yang tidak bersyukur atas apa yang dimilikinya, lain halnya pada saat ini ternyata berbalik, menjadi kalangan perempuan yang banyak mengeluh atas dirinya sendiri. Contohnya seperti apa sih?, mari kira ulik sedikit. Standar kecantikan di Indonesia menurut Muzayin Nazarudin, cantik menurut media adalah kurus, putih, berambut hitam panjang, modis. Nah yang membuat banyak perempuan tidak mensyukuri apa yang Tuhan kasih adalah ketika mereka tidak memiliki hal-hal yang menjadi standar kecantikan ini. Banyak saya temukan seseorang yang menjelekan dirinya di media sosial dengan kata-kata yang sangat disayangkan sekali, misalnya "Aku mah apa atauh, udah jelek item. Gak kaya mbaknya putih cantik.

Pada kutipan di atas memang tidak ada yang salah, namun jika di sambungkan dengan judul artikel ini hal jauh dari kata bersyukur, mengapa begitu? karena sudah terlihat jelas bahwa kalimat tersebut adalah perbandingan dirinya dengan seseorang yang memiliki ciri bahwa dirinya termasuk menjadi standar kecantikan. Jika seseorang melihat orang lain dengan anggapan mereka memliki standar kecantikan, apakah kalian pernah bertanya kepada mereka, apakah mereka senang jika dirinya dianggap sempurna, bahkan mereka saja tidak merasa demikian. 

Menurut saya, setiap manusia memiliki ciri khas kecantikan masing-masing tanpa harus mereka hiraukan hal yang menjadi standar kecantikan pada diri seseorang. Ada satu jargon yang mungkin temen-temen tahu dan ini juga sangat pas untuk judul artikel ini yaitu "Orang baik akan selalu terlihat cantik, Orang yang cantik belum tentu baik," pada kalimat ini sedikit memberi motivasi untuk mendorong kalangan perempuan untuk tidak terlalu menghiraukan tentang standar kecantikan yang membuat mereka hanya merasa insecure.

Selain fenomena  yang terjadi di lingkungan kita saat ini, yaitu perempuan yang selalu merasa kurang atas dirinya, ada juga fenomena yang terjadi seperti kisah Wiswamitra, jika Wiswamitra tidak puas akan kekuatan dalam dirinya, pada kehidupan zaman sekarang banyak manusia yang tidak puas dengan apa yang telah diusahakannya. Saya pernah beberapa kali melihat dalam beberapa chanel yang ditayangkan di youtobe tentang mereka yang tidak puas dengan harta yang dimilikinya, mereka selalu melakukan bertapaan seperti yang dilakukan Wiswamitra, namun bedanya zaman sekarang bertapa untuk meminta kekayaan bukan lagi untuk kekuatan. 

Jika disambungkan dengan judul artikel saya ini, hal ini sangat jauh dari rasa bersyukur, mereka yang melakukan demikian tidak merasa puas atas apa yang dimilikinya dan usaha yang dijalaninya. Jika jika ambil pelajarannya dari hal-hal yang sedikit menyimpang ini, pelajaran besarnya yaitu kita harus yakin untuk sesuatu hal yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita, pada dasarnya setiap manusia memiliki rezeki dan porsinya masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline