Lihat ke Halaman Asli

dede nurjanah

Baarokallah

Mesin Cuciku Asri Sekali

Diperbarui: 17 Agustus 2024   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

alat bantu yang bernama  mesin cuci. 

Bukannya tidak bisa dan tidak ingin membeli, terkadang ada hasrat untuk eksekusi menyisihkan anggaran bulanan untuk beralih ke mesin cuci. Selalu gagal dan gagal lagi meyakini pak suami, bahwa bajunya tak rusak dan tak luntur lagi. 

Berkaca pada masa silam nan suram, jas kesayangan pak suami di cuci memakai mesin cuci ( di laundry) alhasil bagian lipatan kerah jasnya penuh dengan keriput yang permanen. Sulut untuk di setrika kembali atau kembali normal lagi. Dari situlah berawal keragu-raguan m ke LPencuci memakai mesin cuci. 

Kemudian beberapa bulan lalu di laundry kembali kemeja kerjanya alhasil terkena luntur di bagian yang sangat krusial. Nampak sekali, sesak dada ini bila teringat kembali. 

Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Semoga menjadi pelajaran bagi generasi muda, bahwa mencuci pakaian juga ada ilmunya. Kuncinya jangan malas dan menumpukan cucian, bisa malas, berat dan jadi kewalahan. Di cicil saja tiap tiap hari mencuci walau dalam jumlah sedikit. Mencuci jadi tidak berat dan irit tenaga. 

Sama halnya dengan memasak di sambi dengan melakukan mencuci piring, bersih- bersih  lantai atau bagian dapur, maka terasa ringan. Ketika selesai   then in 90 of in 00 . No cucian atau perabot rumah pun nampak terlihat jump 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline