Mesin Bungkuk
Hidungnya mancung bagaikan gagang pacul
Telinganya keriput bagaikan daun yang kering
Mulutnya terngangah, dihembus nafas yang lelah
Wajahnya bercucuran darah yang tak lagi merah
Dialah mesin bungkuk yang lapuk
Melawan panasnya terik hanya untuk padi setumpuk
Tidak ada lagi yang bisa menjamin dia hidup
Mesin yang panas tak bisa lagi dilanjut
Memenuhi tanggung jawab sebagai kepala keluarga
Untuk menghidupi anaknya yang tak beretika
Hanya bisa berfoya-foya !
Hanya Euforia yang dia punya !
Kini mesin bungkuk sudah tak lagi berdaya
Seorang anak manja yang melanjutkan hidupnya
Dia tersesat, tak tau lagi arah
Penyesalan yang tak terbendung
Menjalani hidup bagaikan seorang yang dipasung.
Karya: Deden SY
Dibuat: Senin, 13 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H