Lihat ke Halaman Asli

DAS Baturajo

Jurnalistik itu candu,meninggalkannya membangun rindu #Pekerja-tekS-Komersial

Puisi | Sajak-sajak Tak Bertuan

Diperbarui: 9 Maret 2019   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak ini tak bertuan
Karenanya lahir dari kegelisahan
Ketika semua bergelut kepentingan
Hingga larut dalam perbedaan.

Sajak ini tak bertuan
Diikat rasa kerinduan
Akan senyum kawan sejawatan
Yangg terbunuh karena perbedaan.

Sajak ini tak bertuan,
Karena kita bicara bukan soal keyakinan
Kita bicarakan nasib golongan
Dengan cerita hampa kekinian.

Sajak ini tak bertuan
Hanya sebuah sumbang saran
Meski terkesan menimbun bosan
Karena tumbuh di tengah kemunafikan.

Sajak tak bertuan ini akan belalu
Seiring jalan putaran waktu
Hingga sampai pada hari itu
Semua berkumpul bersatu padu.

Sajak tak bertuan ini akan berlalu
Meski tak mampu berbuat bisu
Angkat suara bahu membahu
Mengharap ridho Tuhan yang satu

Kawan, kami rindu kalian
yang menimbun rahmad Tuhan atas perbedaan.
Kawan, bergandeng tangan memupuk persaudaraan meski berbeda akan pandangan, tentu itu bukan soalan.
Kita terikat dalam kata teman,
Kita dididik dalam satu barisan.
Kita dibesarkan dalam nafas perjuangan.

#me09032019

#DasUpdate2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline