Sebuah bangku tak berpenghuni
Menemani seorang pria tegar hati
Menikmati merah jambu sore hari
Sambil sesekali menyeruput secangkir kopi
Merah jambu saat itu terasa istimewa
Titisan hawa tiba-tiba muncul di depan bola mata
Bertegur sapa bercengkerama dan berbagi tawa
Sambil sesekali mencumbu ujung cangkir segelas berdua
Namun sayang merah jambu mulai menepi
Membawa hayalan itu dan sadarkan diri
Sebuah bangku masih tak berpenghuni
Secangkir kopi masih dia syukuri sendiri
Gununghalu, 26 Juli 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H