Lihat ke Halaman Asli

Tercabutnya Hak Pejalan Kaki oleh Pengendara Motor

Diperbarui: 17 Juni 2016   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta emang macet, jalanan sudah sekian padatnya karena dipenuhi kendaraan bermotor, baik itu mobil pribadi, kendaraan roda dua, hingga bus-bus kopaja yang merupakan rutinitas sehari-hari orang-orang di Ibu Kota ini. Pejalan kaki pun banyak, mungkin mereka memilih alternative ini karena dekatnya jarak tempuh antara rumah/kost dengan kantornya di mana mereka bekerja.

Parah,  demi mengejar waktu dan menghindari macet, para pemotor tak segan-segan harus sampai harus naik trotoar agar bisa menyalip. Tapi kan ada para penjalan kaki yang lagi jalan. Apakah kami-kami harus menyingkir juga? Ke mana kami harus jalan dengan kaki kami sendiri, apakah di jalanan bila trotoar yang merupakan hak pejalan kaki mereka ambil alih juga?Tentu tidak, namun akhir-akhir ini fenomena ini sangat sering kita jumpai hampir di semua arena trotoar yang ada di Ibu Kota Jakarta ini. Jujur miris, kesal dan terkadang sedih saja melihat keangkuhan para pengedara motor yang tanpa risih main geruduk aja, hingga pernah tanganku mengenai motor yang sedang jalan dan menimbulkan rasa sakit.

Tidakkah para pengendara motor berpikir, aktifitas ini sangat membahayakan keselamatan bukan hanya pejalan kaki, tapi juga para pengendara motornya. Kondisi motor yang sedang dijalankan walaupun dalam kecepatan rendah, tetap saja berbahaya bisa menubruk atau mencelakai para pejalan kaki di depannya. Tangan saya yang  terpelanting mengenai motor yang sedang jalan dalam kecepatan sangat rendah pun, terasa sakit juga hingga memar, karena mengenai besi depan apalagi kalo motor sedang dipacu dalam kecepatan yang tinggi tentunya sangat berbahaya. Sampai saya deg-degan, dan bingung harus jalan ke mana lagi?

Kejadiaan ini sudah lama, namun belum ada sanksi tegas dari pihak pemerintah. Sudah banyak aksi-aksi heroik yang dilakukan pejalan kaki yang notabene seorang wanita, seperti di laman berikut ini: http://news.liputan6.com/read/2499526/wanita-ini-marahi-pengendara-motor-naik-trotoar-senayan. Begitu juga aksi bocah laki-laki di Semarang ini:http://news.detik.com/berita/3191106/bocah-asal-semarang-ini-hebohkan-media-sosial-karena-berani-cegat-motor-di-trotoar. Pastinya sangat mengganggu, tapi mengapa para pengendata motor seakan-akan tutup mata, telinga dan hati mereka dari hak-hak orang lain yaitu dalam hal ini adalah para pejalan kaki?

Semoga pembaca di rubric ini, terutama pengendara motor, terketuk hatinya bisa melakukan aksi damai dan menasihatin teman-teman lainnya agar saling menghargai hak dan kewajiban sesame warga negara. Tidak seenaknya main serobot dan tentunya akan mengancam keselamatan orang. Mungkin terlintas di benak anda, bila pejalan kaki itu Ibu anda, keluarga anda atau anak anda seniri…bisa dibayangkan kan..anda pun tentu cemas.

Mari budayakan disiplin mengendara di jalan!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline