Lihat ke Halaman Asli

Dede Kurniawan

Mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Pentingnya Pemahaman Financial Behavior bagi Pelaku Bisnis dalam Menghadapi Ancaman Resesi Dunia

Diperbarui: 1 Oktober 2023   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

I. Pendahuluan

Di era modern ini terutama di Indonesia, bisnis telah berkembang pesat. Banyak orang ingin menjadi seorang pebisnis karena keuntungan yang ditawarkan oleh menjadi seorang pebisnis. Beberapa keuntungan yang ditawarkan adalah menjadi atasan di perusahaan sendiri dan memberikan peluang kerja bagi orang lain serta hal ini juga membantu pemerintah untuk menekan tingkat pengangguran.

Kemudian saat ini bisnis telah bergerak menuju era digitalisasi, yang dapat didefinisikan sebagai transformasi bisnis ke arah yang lebih efisien. Akibatnya, banyak pegiat bisnis besar maupun kecil mementingkan hadirnya digitalisasi bisnis pada bisnis mereka yang tengah dijalankan. Dengan transformasi digital, bisnis dianggap sebagai entitas kontemporer. Pebisnis juga mendorong transformasi ini karena pada saat pandemi COVID-19 pebisnis diharuskan tetap berinteraksi dengan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan saat segala jenis aktivitas mulai dibatasi.

Pelaku bisnis di era sekarang bukan hanya digeluti oleh orang dewasa namun juga dari kalangan remaja, hal ini tidak terlepas dari peran sosial media yang membantu membuka peluang bisnis mereka, menjadi selebgram, tiktoker, bloger dan youtuber adalah salah satu alasan mengapa mereka bisa cepat membangun bisnisnya karena mereka sudah punya pengikut yang antusias, namun kehidupan selegram, tiktoker dan youtuber ini tidak lepas dari keglamoran, pamer harta dan hal-hal yang bersifat kemewahan.

Menjadi seorang pebisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan semata, pebisnis juga harus selalu siap menghadapi perubahan dan menyiapkan antisipasi untuk kemungkinan yang akan datang agar bisa bertahan disegala kondisi. Menurut Mahdiyan, Alinda, dalam laporannya yang berjudul "Is a Global Recession Imminent?" diunggah ke KPBU Kemenkeu Bank Dunia. Memprediksi resesi ekonomi global pada tahun 2023, dengan beberapa indikasi yang sudah mulai terjadi, prediksi tersebut terasa semakin nyata, salah satunya adalah kenaikan suku bunga acuan yang agresif yang dilakukan Bank Sentral berbagai negara dalam upaya mereka untuk meredam laju inflasi. Presiden Jokowi menyatakan bahwa banyak negara, termasuk Indonesia, sangat khawatir dengan ketidakpastian global saat ini. Inflasi di banyak negara ini meningkat sebagai akibat dari kenaikan harga energi dan suku bunga acuan. Beliau menyatakan bahwa lima negara telah mengalami kenaikan inflasi hingga di atas 80%, sementara inflasi Indonesia pada bulan November 2022 mencapai 5,42% dan diproyeksikan melonjak 6% sebelum akhir tahun. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global pada tahun 2023 akan sangat sulit dihadapi, terutama karena ketegangan geopolitik yang menyebabkan disrupsi rantai pasokan global yang dapat mempengaruhi perekonomian domestik. Sebagai pelaku bisnis ancaman ini harus selalu diberikan perhatian lebih karena resesi ini merupakan siklus alami dari kegiatan ekonomi, maka dari itu penting sekali jika setiap pebisnis memahami tentang Financial Behavior.

II. Kajian Pustaka

Pengertian Bisnis

Salah satu fungsi utama bisnis adalah mendorong pertumbuhan ekonomi. Kata "bisnis" berasal dari kata dasar bahasa Inggris "bussines", yang berarti "sibuk" dalam arti individu, komunitas, dan masyarakat. Dalam ekonomi, bisnis umumnya adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau pelaku bisnis lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Secara etimologi, "bisnis" berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan dan aktivitas yang menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Hal ini tergantung pada konteksnya, kata "bisnis" dapat mengacu pada badan usaha seperti entitas yuridis (hukum), teknis, atau ekonomis yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat mengacu pada industri pasar tertentu, seperti "bisnis smartphone". Penggunaan yang paling umum mencakup semua tindakan yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Secara sederhana, bisnis adalah semua tindakan yang dilakukan seseorang atau lebih yang terorganisir dalam upaya menghasilkan keuntungan dengan menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat.

Pengertian Resesi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa resesi adalah ketika perekonomian suatu negara menurun yang ditunjukkan oleh penurunan produk domestik bruto (PDB), peningkatan tingkat pengangguran, dan penurunan nilai pertumbuhan ekonomi riil selama dua kuartal berturut-turut. Menurut Forbes, resesi merupakan penurunan ekonomi yang signifikan yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Faktor Penyebab Resesi:

  • Krisis Keuangan

Krisis perbankan atau keuangan yang signifikan dapat menyebabkan resesi ekonomi. Contohnya adalah Krisis keuangan Indonesia pada tahun 1997-1998 yang diakibatkan oleh kacaunya kondisi keuangan Thailand dan beberapa negara Asia lainnya.

  • Kurangnya Permintaan

Permintaan untuk barang dan jasa menurun ketika pelanggan dan bisnis mengurangi pengeluaran mereka, hal ini dapat mengakibatkan penurunan produksi dan pertumbuhan ekonomi.

  • Pengetatan Kredit

Jika lembaga keuangan mengurangi ketersediaan kredit atau menaikkan suku bunga akan mengakibatkan terhambatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi.

  • Perubahan Struktural

Perubahan dalam struktur ekonomi, seperti pergeseran ke sektor jasa atau penggunaan teknologi sebagai pengganti tenaga kerja manusia, dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline