Tim f1 Aston Martin menjadi tim wild card setelah secara mengejutkan menjadi mobil ke dua tercepat setelah Red Bull mengalahkan Ferrari dan tim yang membuat mesin mereka Mercedes.
Di tangan Fernando Alonso Aston Martin merah 5 podium dari 6 balapan di musim ini. Tapi dari kesuksesan Alonso hal yang sama tidak bisa menjelaskan sisi garasi lainnya, Lace Stroll.
Untuk ketiga kalinya Lance stroll finish di luar poin setelah DNF di Monako minggu lalu, finish di posisi 13 di Miami dan DNF pertamanya di Jeddah. Lance Stroll tertinggal 66 poin dari rekan satu timnya Fernando Alonso jarak antar rekan tim terbesar di musim 2023.
Musim 2023 adalah musim ke tujuh Lance stroll yang sekarang mengendarai untuk tim yang dimiliki bapaknya Lawrence Stroll. Melihat hubungan bapak dan anak di dalam tim tentunya menumbuhkan perspektif yang berbeda melihat status Drivernya dalam tim seakan tidak bisa dipertanyakan, walau dengan performa yang mengecewakan.
Realistiknya Aston Martin butuh Stroll untuk mencetak point sebanyak mungkin untuk menyaingi Ferrari dan Mercedes yang memiliki dua pembalap papan atas dalam timnya.
Sedangkan Lance Stroll jelas tertinggal dan bahkan belum pernah finish di depan Alonso maupun kualifikasi di atas Alonso. Dari Lima kali Lance lolos di Q3 (kualifikasi 3) Rata-rata Lace tertinggal 0.259 detik dari Alonso. Dengan Rata-rata Finsih balapan di posisi 11,2 dari Alonso 2,5. Dan untuk pertama kalinya musim ini berhasil kualifikasi di atas Fernando, dengan posisi 6 dua posisi lebih tinggi dari Alonso P8 yang mengalami kerusakan mobil di sesi sebelumnya.
Bela Rekan Satu tim
Fernando Alonso sangat vocal akan dukungannya untuk Lance. Alonso menyebut hasil buruk tersebut bisa diarahakn kepada nasib buruk Lance di dua GP sebelumnya.
" Dia (Lance) ditimpa banyak kesialan di dua events terakhir" bela Alonso
"Kalau kita lihat kembali ke Bahrain (GP), balapan dengan satu tangan (sebab cidera pra musim) dia sangat cepat. Lalu di Jeddah beliau mengalami masalah kenalpot saat di posisi 5 di depan dua Ferrari.
"Di Miami Kami mengambil resiko besar dengan hanya menggunakan satu set ban di Q1 (kualifikasi 1). Serta di Monako, puing-puing dari mobil McLaren Lando Norris menyebabkannya keluar dari Q2" Pendapat Alonso di wawancara pre race di Monako.