Dari mulai Pangeran Nigeria, minuman berenergi palsu bahkan keluarga Osama bin Laden. F1 menarik sejumlah sponsor-sponsor aneh dibanding ajang motorsport lainnya.
Dari Asap Rokok jadi Asap Knalpot
Di awal kelahirannya, F1 dibiayai oleh perusahaan mobil, oli dan bahan bakar. Perusahaan-perusahaan ototmotif yang bersaing untuk jadi yang terdepan. Tapi di musim 1968 untuk pertamakalinya sponsor dari luar produk ototmotif mendanai tim f1, yaitu tim pribadi guston yang mempromosikan rokok tembakau guston miliknya.
Perusahaan rokok jadi salah satu brand/produk paling sering dihubungkan dengan F1. Logo rokok tobako seperti Marlboro, Camel, Rothman, Mild seven, west dll, terlihat di mobil-mobil yang menjuarai kejuaraan F1. Bahakan dari musim 1984-2007 semua tim yang menjuarai f1 bersponsor utama dari perusahaan rokok tembakau.
Tapi semenjak musim 2006, sponsor dari perusahaan tembakau dilarang. Sekitar 4,5 Milliar dollar atau sekitar 67 triliiun rupiah yang perusahaan tobako keluarkan sejak 1968 di kejuaraan F1.
Kehilangan sumber pemasukan besar ini membuat beberapa tim beralih ke sumber pemasukan yang tidak biasa. Selain itu masih ada tim yang belum move on, seperti sponsor Ferrari Mission Winnow yang sebenarnya adalah perusahaan bayangan dari Philip Morris perusahaan induk Malboro.
Keluarga Bin Laden
Ahir tahun 70an, tim williams sedang kesulitan finansial. Frank williams pemilik tim william, akhirnya mendapat dana dari Tag Heuer, Saudi Airline dan Hotel Albilad yang dimiliki oleh keluarga bil Laden yang keluarga besar dari Osama bin Ladden.
Di musim 1980, Alan Jones menjuarai kejuaraan driver f1 mengendarai mobil william tersebut, dan waktu itu timnya bernama William Albiad. Berarti secara tidak langsung, keluarga bin laden membantu william meraih juara dunia pertamanya.
Pangeran Misterius dari Afrika
Selain keluarga bin laden, salah satu pangeran dari Nigeria juga ingin terlibat dalam kompetisi jet darat f1 ini.Pangeran Malik Abu Ibrahim, menjanjikan uang sebesar 125 juta dollar untuk menjadi co-owner tim Arrow. Dana tersebut berasal dari perusahaan T-Minus, Perusahaan yang katanya bergelut dalam bisnis tekstil dan speda motor.