Lihat ke Halaman Asli

Nyck De Vries, Melaju Menuju Kursi F1

Diperbarui: 13 September 2022   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diedit dari f1.tv

F1 kembali menyuguhkan kejutannya di GP Italia hari minggu kemarin. Selain dengan Max Verstappen yang mengemudikan mobilnya dengan indah menuju garis kemenangan, ada orang Belanda lain yang menarik perhatian penonton, Nyck De Vries. De vries yang sebelumnya menggantikan Vettel di sesi latihan 1 bersama Aston Martin harus menggantikan pembalap lain di tim berbeda, Alex Albon di Williams.

Nyck de vries harus menggantikan Alex Albon saat FP3. Pembalap Thailand tersebut harus menjalani operasi mendadak akibat penyakit usus buntu. Nyck de vries memanfaatkan kesempatan emas tersebut dengan Indah. De vries berhasil menempati posisi 9 dengan 2 point mengalahkan rekan satu timnya Nicolas latifi yang hanya bisa finish di posisi 15 dan belum sama sekali mencetak point di musim ini.

De Vries mungkin menjadi satu-satunya pembalap di era modern yang mengendarai 2 tim berbeda di satu event GP. Tidak hanya dapat memperoleh Point De Vries mampu menempuh 53 lap balapan hampir tanpa persiapan dan mampu mengalahkan Latifi yang belum mencetak point di kelasemen kejuaraan pembalap. De Vries mengaku mendapat panggilan dari Williams saat bersantai minum ngopi di Paddock Club.  

" Saat saya menerima panggilan, saya lagi di Paddock Club untuk interview, saya lagi santai menunggu giliran sambil minum Cappuccino. lalu tiba-tiba saya dapat telepon dari Mercedes dan meminta saya segera menuju Williams... bagi saya tentunya ini adalah kesempatan yang unik. saat detik-detik terakhir, sedikit waktu untuk bersiap-siap hanya setengah jam sebelum FP3." Tutur De vries saat interview post race di f1.tv.

Masa Depan Nyck 

www.williamsf1.com

Sudah menjadi rahasia umum banyak tim yang tertarik merekrut Nyck de Vries sebelum Gp Italia kemarin. Tetapi dengan performa yang ditunjukan kemarin, tanda tangan dari Juara Formula E 2021 semakin diincar. Terutama William dan Alpine, yang terlihat saling berebutan untuk mendapatkan pembalap asal belanda tersebut, mengingat mereka masih memiliki kursi kosong di mobil mereka untuk musim depan.

Pembalap berdarah keturunan Indonesia ini dihadapi dilema besar mengingat rencana De vries menandatangani kontrak dengan tim Formula E Maserati dan Toyota di WDC (World Endurance Championship). Tetapi melihat dari pengalaman, Pembalap akan lebih cenderung memilih F1, dibanding kejuaraan lain. Kevin Magnusen yang mendadak bergabung dengan tim Haas di awal musim jadi contoh terbarunya.

Di beberapa minggu ke depan De Vries akan melaksanakan test tertutup dengan tim Alpine. Alpine masih belum mengisi kursi yang ditinggalkan dua pembalapnya Fernando Alonso dan Oscar Piastri. Pierre Gasly menjadi kandidat utama tetapi kontraknya bersama Red Bull Alpha Tauri masih berlum jelas. Sehingga Nick De Vries bisa menjadi plan B bagi mereka bila Pierre tidak bisa mereka dapatkan.

Sementara itu Williams bisa dipastikan menjadi pilihan yang pasti, melihat belum ada pengganti pasti  Nicolas Latifi di musim depan. Melihat kualitas tim dan mobil, Alpine jelas lebih unggul menjadikan tawaran mereka lebih menggiurkan jika terwujud.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline