Lihat ke Halaman Asli

F1: Saat Impian Juara Dunia Dibentur Reliabilitas

Diperbarui: 29 Juni 2022   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Leclerc disappointment by R94

Charles Leclerc sudah tiga kali dikecewakan oleh Ferrari, setelah mengalami strategi blunder di Monaco Leclerc mengalami DNF di Baku setelah Power Unit mobilnya mengalami kerusakan sama seperti di spanyol dua GP sebelumnya. 

Charles Leclerc terpaksa mengambil penalti akibat pergantian Power unit yang rusak saat GP baku yang membuatnya mulai dari belakang barisan posisi 20, menghapus kesempatan untuk memenagkan balapan dan mengalahkan Rivalnya musim ini Max Verstapen dan hnaya bisa duduk di posisi 5.

Mobil F1 Ferrari sudah terbukti dapat memenangkan balapan bahkan mungkin kejuaraan dunia musim ini, tapi dengan sederet musibah yang menimpa Leclerc dan Ferrari mulai dari reliabilitas, strategi blunder bahkan kesalahan pembalap itu sendiri seperti di Imola GP dimana Leclerc yang mencoba menyalip sergio Perez di posisi 2 mengalami kecelakaan yang membuatnya hanya bisa meraih di posisi 6. 

Sedangkan Redbull yang di awal musim terlihat tidak meyakinkan dengan doble dnf di balapan pembuka Bahrain GP, sekarang terlihat semakin solid dengan 6 kemenagan beruntun 5 max verstappen dan 1 sergio perez dengan tiga 1-2 finnish.

McLaren MP4-20, pelajaran dari masa lalu

Terakhir kali mobil tercepat F1 gagal memenagkan kejuaraan dunia akibat reliabilitas mobilnya yaitu Kimi Raikonen bersama McLaren di tahun 2005, yang saat itu bertarung melawan Fernando Alonso Renault. 

Tidak seperti Leclerc, tahun 2005 bukan pertama kalinya Kimi bertarung untuk kejuaraan dunia. Sebelumnya di 2003 Kimi menantaing Michael Schumacher Ferrari dan hanya kalahn 3 point di akhir musim, walau dengan mobil yang dinilai tidak secepat Ferrari saat itu.

Bedanya, McLaren 2005 mengalami masalah relaibilitas mulai dari awal musim. 7 DNF dialami Kimi dari Mobil yang didesain Andrian Newey yang mobil f1 buatanya berhasil mengantarkan Nigel Mansell dan Damon Hill memenangkan kejuaraan dunia bersama William di tahun 1992 dan 1996 dan dua kejuararan dunia Mika Hakkinen di tahun 1998 dan 1999.

McLaren mengadopsi desain sidepod yang menghasilkan downwash agresif. Selain itu McLaren juga memperkanalkan sistem Seamless shift gearbox, yang membuat pergantian gigi semakin mulus, menghilangkan delai akselerasi saat pergantian gigi yang McLaren klaim membuat mobil mereka setidaknya 0.3 detik lebih cepat per-lap  dari kompetitornya.

Dengan kombinasi mobil yang terbukti cepat dan kimi Raikkonen pemblap muda saat itu yang lapar akan gelar Juara sama seperti Leclerc dan Ferrari saat ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline