Embun pagi aku ingin bercerita.
Cerita luka yang sedang kurasa.
Cerita rasa yang menusuk jiwa.
Cerita cinta yang tak bertahta.
Aku lelah mencari pemilik hati.
Mengemis kasih kesana kemari.
Mendambakan cinta sejati.
Yang kutemukan malah kekecewaan untuk kesekian kali.
Embun pagi dengarkan keluhku.
Apakah aku serapuh abu ?
Serpihan jiwa yang coba ku susun kembali
Dengan mudahnya hanyut dalam kenangan tak berarti.
Embun pagi aku rindu.
Bercumbu denganmu setiap waktu.
Seperti pada masa-masa yang lalu.
Ketika aku memulai menggapai impianku.
Namun cinta yang semu membuatku jauh darimu.
Menyakiti perasaanmu yang selalu setia menunggu.
Mengabaikan peringatan yang selalu kau lontarkan.
Dengan alasan untuk mencari kebahagiaan.
Cinta hakiki yang selama ini kucari,
Ternyata hanya cinta semu tak berarti.
Cinta duniawi yang menari-nari,
Menjauhkanku dari cinta sejati sang illahi.
Embun pagi aku ingin kembali.
Menggapai semua mimpi-mimpi.
Bersamamu meraih cita.
Bersamamu menemukan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H