Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Aksi Tindakan Kriminal oleh Kalangan Pemuda di Era Pandemi

Diperbarui: 10 November 2020   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Virus Corona atau lebih dikenal dengan Covid-19, ternyata sampai saat ini belum juga berakhir melanda dunia dan bangsa kita. Pandemi ini pun semakin lama semakin memiliki dampak besar terhadap perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Tidak hanya merugikan bagi bidang kesehatan, pandemi ini pun turut mempengaruhi perekonomian Negara-negara di dunia maupun di Indonesia.

Pandemi ini juga menyebabkan para pekerja pekerja terkena imbasnya. Banyak dari para pekerja terutama para pekerja yang berasal dari kalangan pemuda terkena PHK oleh perusahaan mereka karena pihak perusahaan mengalami penurunan pendapatannya. Hal ini dikarenakan para perusahaan-perusahaan tersebut tidak kuat untuk memberi gaji para karyawannya. Akibat dari itu semua ialah angka kemiskinan semakin meningkat dan kesejahteraan masyarakat semakin menurun.

Bukan suatu hal yang tidak mungkin, jika hal tersebut membuat para kalangan pemuda melakukan cara yang tidak wajar demi ingin tetap bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah justru mendorong maraknya aksi tindakan kejahatan atau kriminalitas. Aksi tindakan kriminalitas tersebut yang sangat umum terjadi di era pandemi ini adalah dengan motif pembegalan yang sangat sering terjadi di jalanan. Dan motif pembegalan ini pun sangat marak dilakukan oleh kelompok-kelompok pemuda.

Disisi lain kurangnya rangkulan-rangkulan masyarakat bagi para pemuda di era pandemi ini, terjadinya bentuk pengabaian sosial, sehingga menimbulkan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berada di lingkungan masyarakat demi mementingkan keuntungan personal si pelaku yang kemudian mengganggu dan merugikan individu-individu lainnya. Bentuk dari masalah perilaku sosial tersebut bia di ekspresikan kedalam bentuk kejahatan atau kriminalitas.

Ada pun faktor penyebab lainnya yang bisa melatarbelakangi pemuda melakukan aksi tindakan kriminal, yaitu mentalitas yang labil. Pada kalangan pemuda sering terjadinya mentalitas yang labil. Hal ini sangatlah wajar sekali tergantung mood mereka yang naik-turun, tergantung situasi yang dihadapi. 

Apalagi saat mereka menghadapi suatu masalah atau tekanan yang membuat mereka kepikiran dan depresi. Jika hal ini dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, pada era pandemi ini sangat membuat orang memutar pikiran terutama dikarenakan tekanan ekonomi. Hal ini bisa saja membuat orang depresi dan mengambil langkah yang tak wajar untuk berbuat kejahatan atau kriminal seperti pembegalan yang berujung pembunuhan.  

Dalam kasus ini memiliki kaitannya dengan teori Struktural Fungsional Talcott Parsons. Menurut teori Struktural Fungsional yang dikemukakan Parsons, bahwa masyarakat akan berada dalam keadaan harmonis dan seimbang bila institusi atau lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat mampu menjaga stabilitas pada masyarakat. Strukutur masyarakat yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik dengan tetap menjaga nilai dan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, maka hal ini akan menciptakan stabilitas pada masyarakat itu sendiri (Craib, 1986,p.58).

Kegagalan atau disfungsi lembaga-lembaga dan struktur sosial yang ada dalam masyarakat dalam pengendalian sosial nampaknya tidak berjalan sebagaimana fungsinya. Sehingga para pemuda-pemuda yang mengalami tekanan di era pandemi ini dari mulai tekanan ekonomi karena korban PHK dan tekanan mental, membuat mereka untuk berbuat kejahatan atau kriminal. Hal tersebut mereka lakukan dengan cara yang tidak wajar demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan sebagai bentuk pengekspresian terhadap tekanan ekonomi di era pandemi ini.

Para pemuda adalah bagian dari sistem masyarakat yang merupakan sebagai asset bagi masyarakat maupun Negara. Oleh karena itu, maka sistem harus berjalan sebagaimana fungsinya dengan melakukan pemeliharaan pola, dengan cara memelihara, memperbaiki dan memotivasi individu dalam masyarakat tersebut. 

Salah satunya rangkulan-rangkulan masyarakat untuk para pemuda di era pandemi ini sangat diperlukan, agar tidak terjadinya bentuk pengabaian sosial. Sehingga mampu mengendalikan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berada di lingkungan masyarakat. Terutama masalah perilaku sosial yang hanya mementingkan keuntungan personal si pelaku dengan mengganggu dan merugikan individu-individu lainnya yaitu bentuk kejahatan atau kriminalitas.

Daftar Pustaka

Sidi,Purnomo. 2014. Krisis Karakter Dalam Perspektif Teori Struktural Fungsional. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 1.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline