Sebuah penelitian ini dibuat berdasarkan rancangan yang diperoleh oleh tim PKM-RSH UPI yang terdiri atas seorang ketua tim yang bernama Muhamad Wildan dan merupakan mahasiswa Pendidikan IPS 2017, lalu Nurdiansyah Ramadhan seorang mahasiswa Pendidikan IPS 2017, kemudian Rifa Madyana Putri mahasiswi Psikologi 2019 dan Mina Holilah, M.Pd sebagai dosen pembimbing tim kami.
Pada masa kini, semakin banyak mahasiswa yang memilih untuk memiliki pekerjaan lain ketika mereka masih memiliki status sebagai seorang mahasiswa yang hal tersebut merupakan alasan mendasar dilakukannya penelitian ini. Kami berasumsi seorang mahasiswa yang disibukkan oleh kegiatannya dalam mengikuti perkuliahan di sisi lain disibukkan pula oleh seluruh aktivitasnya ketika dia bekerja sehingga memungkinkan untuk menyebabkan adanya permasalahan berupa konflik yang mungkin terjadi padanya.
Oleh karenanya, kami berusaha untuk menggunakan perspektif dari sisi yang baru yakni psikologis untuk dapat mengetahui apakah terjadi konflik peran ganda pada individu tersebut ketika dia menjadi seorang pekerja dan menjadi seorang mahasiswa dengan melihat psychological well-being dari individu yang bersangkutan.
Melalui penelitian kami yang telah menerima dana dari program PKM, tim kami mempelajari bahwa mahasiswa yang mempunyai permasalahan mengenai pembagian peran mahasiswa serta peran seorang pekerja dengan salah satu cara yakni melakukan penyebaran angket pada mahasiswa UPI yang sesuai dengan kriteria dari penelitian kami.
Didapatkan hasil dari penelitian yang telah tim kami lakukan, penelitian ini mampu memberikan sebuah gambaran mengenai psychological well-being mahasiswa pada UPI dapat berpengaruh dan dapat terjadi sebuah konflik peran ganda berupa work-study conflict.
Melalui gambaran secara umum, diketahui pula bahwa work-study conflict dan psychological well-being memiliki kemungkinan untuk saling memengaruhi pada mahasiswa yang mempunyai konflik peran yang tinggi dan memiliki resiko untuk berakibat pada rendahnya psychological well-being serta bisa berlaku pula hal sebaliknya.
Berdasarkan penelitian ini, kami juga bisa memberikan bermacam pilihan lain seperti pengoptimalan psychological well-being agar ketika seseorang individu mempunyai psychological well-being yang cukup rendah, tetapi mahasiswa tersebut dapat mengoptimalkan kembali psychological well-being nya agar menjadi kembali pada kondisi baik.
Penulis : Rifa Madyana Putri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H