Lihat ke Halaman Asli

DW

Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Anda Memimpin Milenial? Lakukan 3 Hal Ini

Diperbarui: 3 Maret 2022   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Banyak karyawan yang keluar dari perusahaan bukan karena tidak cocok dengan perusahaan, tetapi karena tidak cocok dengan gaya kepemimpinan bosnya"

Bayangkan jika penyebab turn over perusahaan karena inkompeten leadernya?


Perusahaan itu gagal di pasar bukan karena tidak bisa bersaing secara produk, tetapi karena people-nya come and go, yang membuat tidak ada satu orang pun dari perusahaan itu yang "ahli" di market. Dan bisa lebih parah, reputasi perusahaan akan hancur bukan karena produknya, tapi karena budaya perusahaannya yang tidak sehat.

Tulisan ini lanjutan dari tulisan saya sebelumnya, yang berjudul Anda Memimpin Milenial, Hindari 3 Hal ini. 

So, bagi anda pemimpin yang memimpin milenial untuk bisa lebih optimal memimpin tim milenial anda, mulailah lakukan 3 hal ini:

1. Berkomunikasilah Seperti Mereka.

They are human being, maka komunikasi lah 2 arah. Ada saatnya memberikan instruksi, ada saatnya diskusi. Jangan membombardir mereka dengan instruksi yang tidak ada habisnya, melalui WA, melalui email dll. Mereka memang gadget addict yang terbiasa dengan layar Smart Phone atau Laptop, tapi kehadiran anda haruslah mengisi humanity mereka.

Dengan diskusi mereka lebih "menangkap" tujuan dari pekerjaan yang anda tugaskan.

Ketika mereka memahami tujuan dari apa yang mereka lakukan, mereka bisa berimprovisasi dan bahkan outputnya bisa lebih bagus dan baik.

2.  Akomidir ide dan masukan mereka.

"Masa gitu aja gak bisa, atau koq ide mu norak gitu sih.."
Haram menjustifikasi apapun masukan mereka. Proses pemecahan masalah di setiap orang berbeda, syaraf-syaraf otak setiap orang memiliki "informasi" yang tidak sama, tergatung apa yang dibaca, dilihat, dirasa dan dialami. Jadi jangan buru-buru "bunuh" ide dan masukan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline