Lihat ke Halaman Asli

DW

Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Berdamai dengan Diri Sendiri

Diperbarui: 3 April 2020   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

brilio.net

Bukan bermaksud mendahului kuasa tuhan, atau memberikan kesan pesimis. Namun realistis saja, bahwa kemungkinan besar pekan depan sebagian dari kita akan tetap #dirumahaja.

Ya, saya juga termasuk yang akan tetap #dirumahaja pekan depan.
WA dari kantor untuk tetap WFH pun sudah beredar sejak pagi ini.

Jenuh dengan keadaaan?

Ya memang, terlebih jika kita memiliki kepribadian extrovert, yang tidak bisa diam di rumah, suka bertemu orang dan ingin selalu menjadi perhatian. Tapi inilah yang terjadi, inilah kenyataannya. Kita harus menerimanya. Ngomel pun tidak akan merubah keadaan, yang ada kita semakin stress.

Tagihan mulai berdatangan? HP anda mulai sibuk dengan dering telepon atau SMS dari leasing/ bank?

Jangan panik, angkat dan terima telepon itu. Mau menghindar seperti apapun, mereka akan terus mengejar kita, karena itu tugas mereka sebagai staff penagihan. Mau mengajukan restrukturisasi kredit namun anda bukan masuk kategori orang penerima manfaat? Ya syukuri berarti status sosial anda lebih baik dari orang lain.

Ingin rasanya hilangkan stress dengan keluar rumah, cari suasana baru, supaya pikiran anda segar?

Tahan, itu bukan solusi saat ini. Bisa jadi nanti begitu anda kembali ke rumah anda menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan), dan ini lebih repot ketimbang tagihan dari leasing/ bank. Anda bisa jadi dikucilkan dari lingkungan, ruang gerak dibatasi dan tetangga tidak ada yang silahturahmi.

Kepenatan kita saat ini akan menjadi sebuah cerita manis ketika gelombang krisis ini berakhir. Ada kebanggaan dihari esok karena kita mampu berdiri tanpa terjungkal menghadapi situasi ini.

Saatnya kondisi ini membuat kita berdamai dengan diri kita, jangan buat masalah yang ada menjadi lebih pelik dengan menghukum diri anda.
Jangan berandai-andai, "andai dulu saya punya tabungan.." , "andai dulu saya beli emas buat investasi..", andai ini, andai itu..

Semua andai-andai anda itu tidak akan merubah kenyataan saat ini. Stop semua itu dan terima kenyataan bahwa semua ini terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline