Lihat ke Halaman Asli

DW

Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Sistem atau Sinten

Diperbarui: 12 Oktober 2018   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diedit dari image www.indiamart.com dan youtube

Sistem dan Sinten, dua kata yang menarik namun memiliki makna yang sangat berbeda. 

Saya menarik menulis ini karena terinspirasi dari percakapan dengan sahabat semalam. Dia memberikan analogi yang sangat tepat akan pola kerja organisasi saat ini, dimana peran "sinten" lebih dominan.

Yuk kita bedah dulu pemahamn Sistem dan Sinten..

Sistem adalah sebuah pola teratur yang menjadi elemen kunci yang membawa seseorang atau kelompok mencapai tujuan. Bisa dikatakan bahwa sistem membuat pola kerja semua orang lebih tertata, meskipun sering sekali kita temui adanya sistem yang tidak sempurna.

Sinten adalah sebuah kata dari bahasa jawa halus yang berarti Siapa. Pola kerja ini bisa dikatakan menjadi pola kerja kebanyakan orang atau banyak kita temui, misalnya saja; bagaimana pekerja proyek ketika ada seorang mandor yang mengawasi, pastinya mereka lebih semangat, lebih kelihatan kerja dan mencoba sebisa mungkin agar tidak terlihat menganggur karena itu akan mempengaruhi bayarannya kelak. Atau bagaimana staff kantor ketika para bos pergi meeting, atau ada urusan luar kota? Rata-rata (dan kebanyakan) mereka akan merasa sedikit bebas, mereka merasa merdeka sesaat karena bisa sedikit lebih santai. Tidak munafik, saya sendiri pun sering melakukan ini, ada perasaan bebas ketika mendengar bos tidak dikantor.

Namun ada kata kunci yang menarik dari percakapan saya dengan sahabat saya, dia mengatakan bahwa kita dihadirkan perusahaan untuk mengurangi beban pekerjaan pimpinan.

Awalnya saya tidak setuju dengan kalimat ini, tapi saya mencoba memahami dari sudut pandang lain. 

Yuk kita sama-sama pahami, kita bekerja dalam satu organisasi atau divisi, siapapun kita pasti kita memiliki atasan. Bahkan CEO sekalipun memiliki atasan yaitu komisaris dan pemegang saham. Pekerjaan yang kita lakukan akan berdampak kepada kinerja atasan kita, dan atasan kita akan melihat performance kita berdasarkan kinerja yang kita hasilkan.

Mumet? Intinya begini, bahwa tidak mungkin kita bekerja tanpa peran pemimpin. 

Yang perlu kita pahami adalah bagaimana esensi dari pekerjaan yang kita lakukan. Apa jadinya jika kinerja kita hanya berdasarkan pemahaman dangkal bahwa kita diawasi, come on.. kita bekerja bukan hanya untuk menyenangkan orang yang mengawasi kita kan? Peran pemimpin dihadirkan dalam perusahaan bukan hanya mengawasi kita, mereka punya tanggung jawab dan beban yang berat. Hendaknya lah kita mampu meringankan beban para bos dengan cara melakukan pekerjaan kita sebaik mungkin.

Kali ini saya setuju, bahwa sinten tidak bisa menggantikan sistem. Sistem yang ada harus tetap jalan siapapun pemimpin kita. Kesadaran akan makna pekerjaan membuat kita bersikap dan bertindak berbeda. Jika hanya mau bekerja karena diawasi, sebaiknya anda hati-hati karena anda bisa dengan mudah digantikan, saya yakin para bos pun tidak mau pusing mengawasi manusia yang hanya bekerja jika diawasi. Jadilah orang yang mampu mengurangi beban pekerjaan bos anda, dengan demikian bos anda akan nyaman dengan anda. Dan ketika bos anda nyaman, anda akan diberikan kepercayaan lebih. 

Semoga bermanfaat

Salam

DW




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline