Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Ketika Memaafkan dan Dimaafkan Masih Saling Tunggu

Diperbarui: 13 Mei 2021   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi saling memaafkan saat Idul Fitri. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Terkadang saya masih penuh tanda tanya untuk melihat dan mempraktikkan yang namanya meminta maaf dan memberi maaf. Apakah praktik itu ada kaitannya dengan usia, atau murni karena kesadaran diri?

Atau, ada kaitannya dengan prinsip?

Untuk pertanyaan ketiga, membuat saya sangat pusing untuk memikirkannya. Karena, prinsip ini bisa saja karena jenis kelamin atau juga karena ada faktor karakter.

Misalnya, saya akan meminta maaf kalau langsung bertemu. Atau, misalnya, saya akan meminta maaf karena saya lelaki. Dan, perempuan mungkin ada yang berpikir kalau sebagai perempuan tidak harus meminta maaf.

Entah, ini ada kaitannya dengan kebiasaan dalam pola menjalin hubungan dengan lawan jenis, atau faktor prinsip berdasarkan karakter. Atau juga, karena meniru orang lain yang mungkin telah melakukannya, dan ia terinspirasi.

Terkadang, saya seperti terjebak di lingkaran itu. Terkadang saya seperti merasa menunggu orang lain menghubungi saya terlebih dahulu. Terkadang pula, saya seperti sudah terbiasa untuk menghubungi dulu karena beberapa faktor.

Faktor pertama, karena usia. Biasanya, saya akan menghubungi orang yang lebih tua dari saya. Itu juga kalau saya berhasil mengingat orang-orang tersebut dalam satu hari yang sama.

Faktor kedua, karena pertemanan. Dalam konteks ini, saya lebih "terbantu" oleh keakraban atau juga karena adanya kontak. Bisa langsung maupun tidak langsung.

Faktor ketiga, karena merasa memang punya salah, yang sengaja atau tidak sengaja. Saat seperti itu, usia dan keakraban terkadang bisa dikesampingkan.

Biasanya, faktor ketiga ini hadir karena merasa memang harus menghubungi terlebih dahulu. Terkadang, ada rasa seperti tidak enak dengan seseorang yang mungkin malah sebenarnya tidak terlalu sering bersinggungan (langsung/tidak langsung).

Dalam praktik meminta maaf, kemudian, (ternyata) juga berjalan bersama dengan rasa ingin dihubungi terlebih dahulu. Bisa karena usia, atau juga karena nahasnya pernah mendengar desas-desus terkait orang tersebut yang pernah merasa tidak suka atau berseberangan dengan saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline