Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Sepak Bola dan "Kanker" Rasialisme

Diperbarui: 12 Desember 2020   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampanye antirasial digalakkan di sepak bola segala level. Gambar: Getty Images via Law-justice.co

Jika berbicara tentang sepak bola saat ini, pasti pikirannya ada tiga; bola, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi. Tiga hal itu paling mudah untuk diucapkan oleh siapa pun.

Bola sudah pasti disebut, karena dialah yang dimainkan dan direbutkan oleh 22 pemain di lapangan. Bola juga sering menjadi headline bagi netizen dan pundit sepak bola ketika ada kontroversi di dalam kotak penalti.

Biasanya ketika seperti itu pembahasannya tidak jauh dari perihal bola yang "menghampiri" tangan dan bola yang sudah/belum melewati garis gawang. Namun, saat ini perdebatan itu bisa mereda, karena ada dua teknologi yang datang di lapangan, yaitu Video Assistant Referee (VAR) dan Goal Line Technology (GLT).

Jika perbincangan tentang bola bisa pasang-surut, maka ada perbincangan lain yang masih belum mengalami penyusutan, yaitu tentang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Dari kalangan tua ke muda dan lelaki ke perempuan, mereka tidak akan segan untuk menyebut nama dua pemain hebat tersebut.

Tahun ini pun nama keduanya tetap hangat diperbincangkan. Apalagi, keduanya kembali bertemu di Liga Champions setelah Barcelona dan Juventus berada di satu grup.

Pertemuan di lapangan pun akhirnya terjadi pada pertandingan terakhir fase grup di Camp Nou (9/12). Perbandingan kemudian kembali mengemuka tentang siapa yang paling berpengaruh di klubnya dan di laga tersebut.

Berdasarkan laga itu, perbincangan tentang dua pemain tersebut pasti akan berlangsung sampai sepekan ke depan. Kubu penggemar Cristiano Ronaldo akan mengatakan idolanya masih lebih baik, sedangkan kubu penggemar Lionel Messi akan menganggap Messi masih bekerja sendirian.

Entah, mana yang paling valid. Karena, sampai kedua pemain itu pensiun pun pasti masih akan ada perbincangan tentang keduanya termasuk hasil akhir pencapaian keduanya nanti.

Tetapi selain itu, ada topik lain di dalam sepak bola yang juga diprediksi masih akan 'abadi', yaitu rasialisme atau yang familiar disebut rasisme. Rasialisme adalah istilah yang melingkupi tindakan-tindakan rasial atau yang juga familiar disebut rasis. Bisa meliputi warna kulit, perbedaan ciri-ciri tubuh lainnya, sampai juga pada agama.

Sebenarnya sepak bola sudah semakin galak dengan hal-hal berbau rasis. Sanksi dan denda tidak pernah absen dan tidak mau ditawar ketika ada tindakan rasis.

Tetapi, tindakan ini akan terus ada dan bisa disebut kanker, karena sulit dihilangkan dari tubuh sepak bola. Mengapa bisa demikian?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline