Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Derby London Utara, Arsenal yang Semakin Inferior

Diperbarui: 5 Desember 2020   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derby London Utara akan kembali tersaji di pekan 11 musim 2020/21. Gambar: AFP/Tim Goode via Kompas.com

Menurut saya judul itu tepat untuk menggambarkan Arsenal dalam beberapa musim terakhir ketika berhadapan dengan rival sekotanya, Tottenham Hotspur. Jika diandaikan sebagai komplek rumah, mereka adalah tetangga dalam satu blok. Cuma beda nomor saja.

Merujuk pada sejarah, Arsenal dikenal lebih digdaya daripada Tottenham Hotspur. Klub yang berjuluk The Gunners itu memiliki 13 trofi Premier League termasuk saat masih bernama First Division.

Mereka juga memiliki 14 trofi Piala FA. Torehan itu membuat mereka memegang rekor sebagai pengoleksi terbanyak trofi kompetisi tertua di dunia tersebut.

Catatan ini terlihat sangat mentereng dibandingkan Tottenham Hotspur, yang ternyata merupakan saudara tuanya. Mereka lahir pada 1882, sedangkan Arsenal "baru" terbentuk pada 1886.

Namun, menjadi saudara tua justru membuat mereka tidak menjamin tentang pengalaman dalam meraih prestasi. Terbukti, mereka baru dua kali juara liga dan terakhir pada 1960/61. Artinya, sudah 60 tahun Spurs tidak merasakan bagaimana menjadi yang terbaik di Inggris.

Terakhir mereka mencium trofi adalah 2007/08, saat final Piala Liga atau yang kini disebut EFL Cup. Spurs berhasil menundukkan rival sekota lainnya, Chelsea.

Pencapaian kedua tim. Gambar diolah dari: Wikipedia

Koefisien Arsenal ternyata masih di atas Tottenham Hotspur. Gambar diolah dari: Wikipedia

Jika dibandingkan secara sejarah, Arsenal dan Spurs seperti langit dan bumi. Tetapi, sepak bola seperti kehidupan. Ada perputaran di sana, yang artinya siapa yang pernah di atas tidak selamanya di atas, begitu pun sebaliknya.

Spurs yang setiap lawatannya ke laga Derbi London Utara menjadi inferior, secara perlahan berubah menjadi superior. Itu terbukti dari beberapa pertemuan terakhir dengan Arsenal yang memperlihatkan takadanya jarak kualitas antara keduanya.

Pertemuan sebelumnya. Gambar diolah dari: Fctables.com

Riwayat gol yang tercipta di derbi. Gambar diolah dari: Fctables.com

Bahkan, Arsenal cenderung mulai kesulitan untuk mengalahkan Spurs. Itu semakin diperparah dengan performa Arsenal secara keseluruhan di tiap musim. Terakhir Arsenal mampu finis di atas Tottenham Hotspur adalah musim 2015/16, yaitu ketika mereka menjadi runner-up dan menonton pesta juara Leicester City.

Setelah itu Arsenal menjadi sangat labil. Hingga memengaruhi hasil akhir di tiap musimnya. Pencapaian terburuk tentunya pada musim 2019/20, yang menempatkan Arsenal di posisi 8.

Arsenal harus rela finis di bawah Tottenham Hotspur dalam 4 musim terakhir. Gambar diolah dari: Google/Arsenal/PremierLeague

Musim 2020/21 yang diharapkan menjadi titik balik adanya perbaikan justru masih memperlihatkan Arsenal yang pontang-panting. Mereka yang diharapkan hanya kalah dari dua klub terkuat, Manchester City dan Liverpool, nyatanya juga kewalahan saat menghadapi klub lain.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline