Mungkin itu judul yang tepat untuk menggambarkan salah satu bagian dari ingar-bingar pendukung para rival Liverpool hari ini (5/10). Bagaimana tidak senang, Liverpool yang terlihat masih bagus di pekan-pekan awal Premier League ternyata bisa dihajar 7-2 oleh Aston Villa (5/10).
Pada laga ini, memang segalanya mengejutkan. Seperti tiba-tiba kipernya bukan Alisson Becker melainkan Adrian. Padahal, jatah Adrian bukan di Premier League.
Namun, ternyata Alisson mengalami cedera saat latihan. Cederanya pun pada bagian krusial bagi kiper, yaitu bahu. Kiper yang selalu lompat ke sana-ke mari tentu perlu bahu yang fit agar tidak ragu untuk melompat ke samping juga meregangkan tangan saat bola berada di sudut jauh.
Perubahan pada kiper ini membuat Liverpool memiliki celah. Meski, seharusnya Liverpool tetap bisa menang seandainya mereka mampu mencetak lebih banyak gol dari jumlah kebobolan--seperti pada awal musim lalu.
Hanya, yang menjadi kekurangan lain pada Liverpool adalah absennya Sadio Mane. Pemain ini sebenarnya menjadi 'permata tersembunyi' Liverpool di balik Mohamed Salah yang sering ditonjolkan oleh media massa.
Absennya Mane, membuat Salah menjadi sorotan utama bagi lawan. Liverpool pun akan mudah ditebak ke mana muara permainannya.
Sedikit beruntung, Liverpool sudah menambah pemain baru di depan, yaitu Diogo Jota. Pemain yang direkrut dari Wolverhampton Wanderers itu diharapkan menambah kekuatan dalam mengarungi jadwal padat.
Namun, sebenarnya ia lebih cocok dimainkan di posisi Roberto Firmino, yaitu ujung tombak, dibandingkan di sisi kiri. Walaupun Jota bisa beroperasi di situ, tetapi ketajamannya di dalam kotak penalti akan sedikit tersia-siakan.
Hal ini merujuk pada perannya di Wolves. Ia selalu diutamakan di depan dibanding Raul Jimenez. Bola-bola dari sayap yang biasanya dihasilkan oleh Adama Traore juga sering diarahkan ke Jota.
Ini yang seharusnya dilakukan pula oleh Liverpool. Namun, di sisi lain, baik Jota maupun Firmino kebetulan memiliki fleksibilitas di lini depan, sehingga Jurgen Klopp tidak terlalu risau.
Situasinya akan berbeda, jika Klopp menurunkan Takumi Minamino. Pemain asal Jepang itu pasti akan fokus di satu posisi saja. Ia pun lebih cenderung berada di sisi antara tengah dan sayap, alias tidak terlalu melebar.