Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Bediding Membuat Tehku Cepat Dingin

Diperbarui: 30 Juli 2020   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ngeteh. Gambar: Pexels.com/Andrea Piacquadio

Awalnya saya kurang familiar dengan Bediding. Apa itu? Makanan? Hantu? Atau jenis ajian kebal menghadapi patah hati?

Ternyata bukan. Bediding adalah suatu istilah yang lekat dengan keberadaan musim. Tetapi, bukan musim durian, melainkan musim kemarau.

Ketika musim kemarau tiba, akan muncul istilah bediding, yaitu perubahan suhu yang cukup ekstrim antara siang dan malam. Ketika siang suhu sangat panas, ketika malam dan pagi suhunya sangat dingin.

Namun, istilah bediding juga dapat digambarkan sebagai angin musim kemarau yang biasanya berhembus dari selatan atau timur. Wilayah yang bertanggungjawab dalam situasi ini adalah kawasan Australia.

Angin dari iklim di Australia dapat membuat daerah laut di selatan Indonesia menyebarkan hawa dingin. Itu yang membuat malam-malam dan pagi-pagi kita terasa brrrr... sekali.

Saya pun sering menjadikan hawa dingin ini menjadi alasan untuk bangun lebih siang, agar langsung tersapa oleh sinar matahari. Paparan sinarnya saya butuhkan untuk menghangatkan tubuh sekaligus mencari vitamin yang dibutuhkan untuk melawan virus. Ah, bisa aja cari alasan!

Udah siang atau belum ya? Masih dingin nih! Gambar: Pexels/Karolina Grabowska

Satu hal lagi yang saya lakukan ketika hawa dingin merasuk dan enggan pergi adalah kerutinan menyeduh minuman hangat. Jika biasanya saya hanya minum teh, kopi, atau susu dua kali sehari, justru di musim seperti ini saya harus menyeduh minuman hangat 3x sehari.

Sudah seperti minum obat saja.

Tetapi yang membuat saya kesal adalah minuman hangat itu cepat dingin. Bahkan ketika saya seduh di jam 11 pagi, 2 siang, apalagi 4 sore. Situasi ini juga semakin parah ketika saya membuatnya di jam 5 pagi.

Seolah seperti saya biarkan sejam, teh saya sudah tak terasa hangat lagi. Padahal baru 5 menit lalu saya seruput.

Ketidakterimaan ini kemudian sempat saya ceritakan ke ibu saya, dan beliau langsung menyebutkan istilah bediding. "Mungkin karena angin bediding, le."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline