Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Sekian Purnama, Akhirnya Bertemu Kebiasaan Baru

Diperbarui: 8 April 2021   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Video konferensi bisa menjadi webinar jika disajikan ke publik atau terdapat peserta, moderator, dan narasumber. Gambar: Peacefoo/Istockphoto via Infokomputer.grid.id

Beberapa hari kemarin, banyak orang mempolulerkan tentang hobi-hobi baru ketika di rumah saja akibat adanya pandemi covid-19. Namun, saya kebingungan untuk turut andil pamer hobi baru saya, karena nyaris semua hobi baru bagi mereka rata-rata sudah saya alami.

Seperti hobi baca komik, saya pernah sangat antusias dalam membaca komik, khususnya komik digital. Bahkan, sebenarnya saya masih membaca komik saat bulan puasa kemarin untuk menemani masa ngabuburit.

Begitu juga soal kebiasaan memangkas rambut sendiri. Sejak SMA, saya sudah berani memangkas rambut sendiri, karena biasanya yang memotong rambut saya adalah sang ibu tersayang.

Namun, karena ibu saya mulai merantau kembali, maka saya harus mulai mandiri dalam hal menata rambut. Mengapa tidak pangkas di salon? Anggap saja karena saya kurang betah dicukur dalam waktu yang lama, khususnya ketika kepala saya harus diam di satu posisi dalam waktu yang tak sebentar.

Bagi saya itu sangat menjengkelkan. Bahkan, sebenarnya ibu saya juga kadang menolak memotong rambut saya karena kepala saya tidak bisa diam atau patuh dengan arahan.

Sebenarnya saya bisa saja memangkas rambut saat pandemi. Namun karena sedang musim orang berpuasa, dan saya melihat bahwa orang lain sedang bergondrong-ria, maka saya ingin merasakannya juga.

Tentu saya ingin kembali merasakan sensasi memiliki rambut lebat seperti 2016 lalu. Hal ini yang meluntur seiring berjalannya waktu, karena merasa lebih suka berambut tipis agar lebih mudah menatanya, karena bisa tiga bulan sekali ke salon, dan tentunya hemat sampo.

Lalu, apa hobi baru saya?

Setelah tiga purnama lebih berlalu, akhirnya saya menyadari bahwa ada kebiasaan baru yang terjadi saat di "rumah" saja, yaitu menonton beberapa kajian yang cukup dan sangat kompleks melalui media online, Youtube.

Kebiasaan ini sebenarnya diawali dari cukup seringnya saya menonton siaran langsung diskusi panjang--sebelum pandemi--di channel Dewan Pundit Indonesia (DPI). Channel yang identik dengan pembahasan sepak bola itu ternyata sangat mengasyikkan untuk diikuti, meski durasinya sekitar 1 jam.

Hal ini juga seirama dengan kebiasaan saya menonton ulasan-ulasan sepak bola yang diberikan oleh salah seorang pundit bola senior Indonesia, Justinus Lhaksana. Di situ saya membiasakan diri menyimak ulasan-ulasan yang sangat menarik, namun dikemas dengan cara cukup serius oleh Coach Justin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline