Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Agus Viral Karena Iklan Lawas

Diperbarui: 6 Mei 2020   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berkomunikasi via telepon. | Gambar: Pixabay

Memang iklan ini tak begitu mencerminkan edisi Ramadan. Dibandingkan iklan-iklan lain yang dibuat khusus untuk memperingati kehadiran bulan suci tersebut. Namun, ketika itu saya secara pribadi mengingat iklan ini tayang saat di momen Ramadan.

Saat itu saya masih sekolah tentunya, dan setiap sore menjelang berbuka selalu menyempatkan diri untuk menonton tayangan di tv. Itu adalah waktu yang sering saya habiskan untuk menonton tv.

Alasannya sudah jelas bahwa kebiasaan menonton siaran bola yang tayang sore hari juga tak bisa luntur begitu saja ketika hari berganti menjadi spesial seperti Ramadan. Terkadang ketika saya tidak mencari takjil, menonton tv sangat ampuh untuk menanti beduk Maghrib.

Ketika menonton tv tentu banyak iklan yang bersliweran. Entah mengapa, paling banyak iklannya adalah seputar makanan. Duh, perut sedikit lebih cepat saja untuk merajuk.

Tetapi saya tetap tabah. Toh, beduk tak lama lagi. Hingga, saya akhirnya menemukan sebuah iklan yang menarik.

"Agus! Halo Agus!"

Iklan Halo Agus, Tri Hutchison. | Gambar: Youtube/rizkybsi

Ya, iklan itu adalah dari sebuah provider telekomunikasi yang mengusung image ramah bagi pelajar dan mahasiswa. Meski demikian provider ini nyatanya berhasil membuat masyarakat Indonesia semakin mengenalnya, karena mereka pernah menggaet Manchester United sebagai partner atau brand ambassador.

Gara-gara itu, tajuk "hanya di Three" atau bisa juga didengar "hanya the Three" itu menjadi melekat. Namun, bagi saya tajuk "Agus!" paling melekat di ingatan.

Alasannya, iklan tersebut menggabungkan unsur lokalitas dengan internasional. Unik. Itulah yang membuat saya masih sangat familiar dengan iklan itu walau sudah cukup lama tidak menonton tv, alih-alih memperhatikan iklan.

Karena iklan itu pula saya tertarik untuk menyaksikan iklan-iklan di tv, hanya untuk mencari apa lagi yang menarik selain iklan tersebut. Bahkan, ketika itu saya harus rela buru-buru melihat tv hanya ketika iklan itu muncul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline