Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Menonton Kembali "Haider" dan Duka Berpulangnya Irrfan Khan

Diperbarui: 1 Mei 2020   04:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Haider (2014); diperankan oleh Shahid Kapoor dan Shradda Kapoor. Gambar: Thecitizen.in

Sejak era Shah Rukh Khan muda atau malah belum eksis, penulis memprediksi bahwa film bertema perselisihan antara Pakistan dan India sudah ada. Bahkan, jika dihitung sampai sekarang, pasti sudah banyak.

Film seperti Veer Zaara, Ek Tha Tiger, Bajrangi Bhaijaan, hingga Neerja terdapat unsur polemik antara India dengan sang tetangga, Pakistan. Kisahnya pun dikemas dengan cara yang beragam.

Uniknya, akibat sejarah kelam antara India dan Pakistan, industri film Bollywood seperti memiliki kekuatan besar dalam menumbuhkan film dengan genre action. Namun, dari sekian banyak film action dan yang berkaitan dengan sengketa antar agama, wilayah ataupun leluhur tersebut, film Haider patut dikedepankan.

Selain karena film ini mengangkat peristiwa sosial dan setting yang benar-benar ada. Film ini juga mengadaptasi cerita dari William Shakespeare yang terkenal, Hamlet.

Haider mengisahkan perjuangan seorang pria--bernama Haider--yang kembali dari masa studinya ke daerah yang sedang berkonflik, Kashmir. Kashmir adalah salah satu daerah di India yang dekat dengan perbatasan antara India dan Pakistan.

Penduduknya pun diprediksi memiliki keterkaitan dengan Pakistan, entah karena leluhurnya ataupun bisa juga karena kurangnya perhatian pemerintah India terhadap daerah tersebut. Daerah itu kemudian berada pada masa pengawasan ketat.

Ketika sudah berada di kampung halamannya, Haider menemukan adanya ketidakberesan. Khususnya ketika dia melihat kedekatan antara ibunya dengan pamannya.

Kecurigaan muncul, ditambah dengan upayanya untuk mencari sang ayah yang dinyatakan hilang pasca terjadi insiden di rumah ayah Haider beberapa waktu sebelumnya. Dari sanalah perkembangan konflik menjadi besar.

Haider kian marah ketika mengetahui rahasia di balik hilangnya sang ayah. Keinginan untuk membalas dendam muncul. Namun, seperti yang dikatakan ibu Haider, bahwa pembalasan dendam hanya akan melahirkan pembalasan-pembalasan dendam yang baru.

Gejolak terus membesar dan korban pun terus berjatuhan. Hingga puncaknya tentu bisa diketahui bahwa Haider menemukan kesedihan yang tiada tara.

Jika merunut pada gambaran sederhana itu, apa yang menarik dari Haider?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline