Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Mengenali Tubuh Sendiri untuk Mengobatinya

Diperbarui: 28 April 2020   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menjaga hidup sehat. | Gambar: George Rudy via Kompas.com

Jika dihitung atau dibandingkan dengan orang lain, penulis bisa saja tergolong orang yang sangat jarang minum obat. Bahkan ketika sakit cukup lama, sebisa mungkin mencari alternatif selain obat.

Seperti minum minuman hangat atau minum susu yang kabarnya bisa menyeterilkan situasi dalam perut, hingga yang paling viral saat ini adalah minum jahe dan minuman bervitamin C.

Sebelum situasi seperti saat ini, meminum suplemen vitamin C sudah menjadi salah satu perhitungan bagi penulis ketika merasa tubuh sedikit kurang enerjik. Tentu tidak rutin, karena harganya juga tak begitu murah untuk ukuran hanya sebotol minuman yang sekecil itu.

Begitu pula dengan suplemen vitamin C tablet hisap yang juga masih jarang dikonsumsi, karena biasanya dibeli ketika sekali-sekali masuk minimarket. Padahal, sebelum seperti saat ini, stoknya selalu melimpah, loh!

Mengonsumsi suplemen vitamin C jika terdesak dan tak ada pilihan yang alami nan sehat. | Gambar: Dokpri/DeddyHS_15

Namun, perlu diakui bahwa minum minuman hangat dan itu adalah jahe, baru dilakukan penulis ketika sedang berada pada masa genting seperti sekarang. Faktor kurang sreg juga kecocokan tenggorokan dengan jahe menjadi pertimbangan.

Maklum, setiap minum jahe, biasanya tenggorokan terasa lebih seret dibandingkan sebelumnya. Rasa panasnya juga malah membuat tidak nyaman ketika berbicara dan bernapas.

Itulah mengapa ketika waktu itu pernah bergabung di organisasi teater kampus, setiap latihan dan menu konsumsinya terdapat minuman jahe hangat pasti tidak diminum. Penulis lebih memilih menu teh atau jeruk nipis untuk minuman hangatnya, walau keduanya juga memberikan dampak tersendiri. Hm.., rumit memang tubuh ini.

Setiap akan latihan maupun akan pentas, pasti ada menu konsumsi hangat seperti ini. | Gambar: Dokpri/DeddyHS_15

Namun sejak situasi gawat begini, penulis mencoba beradaptasi dengan minuman jahe, dan beruntung malah terasa baik-baik saja. Terbukti, sejak mengonsumsi minuman jahe--walau tak rutin--penulis merasa selalu lebih fresh, khususnya bagian rongga dada dan hidung.

Penulis kebetulan memiliki "rutinitas" hidung "banjir" ketika pagi hari. Bencana rutin ini semakin diperparah dengan keadaan suhu di daerah tempat tinggal yang tergolong lebih dingin daripada kampung asal penulis yang jam 7 pagi saja sinar mataharinya sudah cukup terik.

Itulah yang membuat penulis menyadari, mengapa ibu setiap pagi selalu berupaya menyediakan sarapan dengan hal-hal yang bersuhu hangat. Entah itu teh, susu, sereal ataupun mentok-mentok mie instan.

Mie instan? Ya, abaikan menu tak sehat ini. Penulis sedang tidak ingin membahasnya. Hehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline