Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Harapan 2 in 1 di Bulan Ramadan 2020

Diperbarui: 27 April 2020   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berdoa. Gambar: Thinkstock via Kompas.com

Kita masih terbalut oleh cengkraman rasa maut. Lebih atau kurang, perasaan itu hadir karena ketidakbiasaan. Apakah kita bisa berpikir Ramadatahun ini sama seperti sebelumnya?

Bagi beberapa orang, bisa saja berpikir Ramadan ini sedikit mirip. Karena, beberapa orang masih bisa bekerja seperti biasanya walau telah disuguhi pemandangan yang berbeda.

Beberapa orang juga masih bisa beraktivitas seperti biasanya, walau dihinggapi perasaan yang tak seperti sebelumnya. Bukan suatu kebetulan atau mengada-ada, karena perbedaan itu bisa hadir berdasarkan perbedaan tempat dan waktu.

Ketika bencana terjadi, sebesar apapun--kecuali bencana yang ditakdirkan merusak bumi, masih sulit rasanya hadir secara serentak di bumi ini. Itulah mengapa, ketika sebelah utara kita sudah menjerit ketakutan, kita belum tentu langsung waspada. "Belum ke sini kok."

Begitu pula dengan faktor geografis. Semakin luas, semakin mudah terlihat apa yang terjadi, semakin sempit tentu akan sebaliknya.

Ketika bencana terjadi pengaruhnya akan berbeda bagi wilayah yang luas dengan wilayah yang sempit. Ini juga akan mempengaruhi tingkat kewaspadaan. Namun, menariknya akan ada tumpang-tindih di dalamnya.

Contoh, ketika berdomisili di pinggir jalan besar, hingar-bingar akan sangat bergantung pada situasi di jalan besar tersebut. Saat bencana terjadi, perubahan paling cepat akan terlihat di jalan besar.

Karena semakin besar keadaan, yang memanfaatkannya juga akan semakin besar. Termasuk jalan yang besar, pasti orang-orang yang melaluinya cenderung lebih banyak dibandingkan jalan biasa dan jalan kecil.

Seperti kondisi saat ini, kita akan mudah melihat perbedaan paling mencolok di jalan besar, meski hal ini juga akan dipengaruhi oleh status wilayah tersebut. Apakah itu di kota besar atau daerah yang belum tenar.

Namun, kepatuhan terhadap peraturan akan lebih terlihat di jalan besar, karena perhatian semua orang ada di sana. Siapa yang akan meliput kondisi jalan di gang-gang sempit hingga jalanan di sekitar perkampungan jika itu bukan orang-orang di sekitar tempat itu?

Entah benar, entah salah, entah sama, entah berbeda, tergantung pada siapa yang merasakannya dan memikirkannya. Sehingga, tulisan ini tak menuntut irama yang sama untuk mengangguk. Boleh menggeleng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline