Piala Presiden biasanya menjadi turnamen pramusim yang digelar sebelum bergulirnya kompetisi Liga Indonesia. Namun, kali ini Piala Presiden absen. Salah satu alasannya adalah untuk membuat kompetisi Liga 1 segera digulirkan lebih cepat dari biasanya.
Dalam dua musim berturut-turut, kompetisi Liga 1 biasanya kick-off pada Maret atau April. Kompetisi itu kemudian diikuti oleh kompetisi dibawahnya, seperti Liga 2, Liga 3 dan liga junior.
Dimulainya kompetisi sejak bulan Maret atau April membuatnya akan berakhir tepat di bulan terakhir kalender, November atau Desember. Hal inilah yang ingin dirubah oleh pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB), termasuk jadwal tanding yang tidak lagi menggunakan hari-hari tengah pekan seperti biasanya.
Liga 1 2020 akan digelar di hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin, seperti kompetisi di negara lain atau di Eropa. Hal ini akan membuat para pemain memiliki masa recovery yang lebih baik. Termasuk ketika harus memiliki kompetisi lain, seperti PSM dan Bali United yang berada di Piala AFC.
Begitu pula jika PSSI kembali menggulirkan Piala Indonesia, maka di tengah pekan dapat digunakan untuk bertanding tanpa harus mengambil jatah kalender dari liga. Melihat perubahan ini, maka perlu ada pengorbanan dan itu adalah dengan "menghilangkan" Piala Presiden.
Turnamen pramusim yang biasanya diikuti banyak klub di Indonesia (20 klub) pada akhirnya digantikan oleh turnamen yang lebih kecil namun sangat berguna bagi beberapa klub yang ingin mempersiapkan timnya dengan baik. Salah satunya adalah Piala Gubernur Jatim 2020.
Sebenarnya turnamen ini bukanlah turnamen baru, namun turnamen ini sempat hilang dan akhirnya dapat dihidupkan lagi. Salah satu faktor kuat yang diduga telah menjadikan Piala Gubernur Jatim kembali diselenggarakan adalah bertambahnya banyak klub Jawa Timur yang berkompetisi di liga teratas.
Di musim 2020 ini, Liga 1 kedatangan klub asal Jatim yang promosi dari Liga 2, Persik. Klub asal Kota Kediri itu menambah jumlah klub asal Jatim menjadi 5 klub. Jumlah ini lebih banyak dari Provinsi DKI; 3 klub, apalagi Papua, Bali, Sumatera, dan Sulawesi yang hanya diwakili masing-masing 1 klub.
Melihat fakta itu, tidak mengherankan jika Piala Gubernur dapat dihelat. Ini akan menjadi ajang yang menarik untuk dirayakan oleh masyarakat Jawa Timur termasuk seluruh Indonesia. Karena, kita masih memiliki turnamen pramusim yang tidak terlalu eksklusif namun tidak juga terlalu gemuk.
Di Eropa bahkan turnamen pramusim hanya diikuti 4 klub atau hanya dua klub saja. Seperti Piala Emirates dengan Arsenal sebagai penyelenggaranya, dan Trofeo Joan Gamper yang diselenggarakan Barcelona yang biasanya mengundang Arsenal atau klub lain.
Artinya, mereka terlihat lebih efisien dalam menyiapkan timnya untuk berkompetisi di musim baru. Tidak terlalu banyaknya turnamen pramusim yang diikuti juga membuat mereka dapat meminimalisir cedera sebelum kompetisi dimulai.