Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Inikah yang Membuat Manchester City Gagal Dekati Liverpool?

Diperbarui: 19 Januari 2020   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duel Kouyate dan Kevin De Bruyne. Sumber gambar: Borneonews.co.id/ANTARA

Dua gol Sergio Aguero ke gawang Guaita nyaris membuat Manchester City membuka asa dapat mengejar perolehan poin Liverpool di tabel klasemen Liga Inggris. Apalagi Liverpool harus menjamu Manchester United (19/1) yang dapat berpotensi merepotkan Jordan Henderson dkk untuk melenggang jauh di puncak.

Namun, akselerasi Wilfried Zaha sukses membuat Fernandinho gagal mengantisipasi datangnya bola sepakan winger Crystal Palace tersebut. Hasilnya gol kedua Palace tercipta dengan Fernandinho sebagai pencetak gol bunuh diri.

Hasil ini membuat Man. City dipastikan kian sulit mengejar Liverpool. Karena, dengan gap 13 poin yang mana Liverpool masih menyimpan dua laga yang belum dimainkan, membuat Pep Guardiola diprediksi akan melepas Liga Inggris.

Statistik Manchester City vs Crystal Palace. Sumber gambar: Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20

Demo juara Liverpool juga dapat dilihat dari laga antara Manchester City vs Crystal Palace. Mengapa?

Pertama, Crystal Palace pernah menyulitkan Liverpool (23/11) meski gagal menang. Kedua, karena Crystal Palace memiliki pelatih berpengalaman pada diri Roy Hodgson. Pelatih itu juga pernah berada di Anfield sebagai manajer Steven Gerrard dkk.

Statistik Crystal Palace cukup bagus saat menjamu Liverpool di pertemuan pertama. Sumber gambar: Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20

Bukan tentang keberhasilannya membawa Liverpool juara ataupun tembus 4 besar, melainkan karena dia ingin eks klubnya meraih kesuksesan seperti apa yang diinginkannya bersama klub tersebut meski dirinya kini tidak bersama The Reds.

Namun, yang menjadi poin penting adalah dia sebagai mantan pelatih timnas Inggris tentu tahu bagaimana cara untuk dapat bersaing dengan pelatih-pelatih besar lainnya. Itulah yang membuat dirinya juga memiliki kemampuan untuk membuat anak asuhnya dapat tampil dengan keyakinan tinggi meski harus berhadapan dengan tim besar.

Bahkan, ada satu hal lagi yang menjadi poin ketiga yang dapat melandasi kegagalan Manchester City dalam meraup tiga poin di Etihad Stadium, yaitu gaya main simpel ala Inggris diperagakan dengan cukup baik oleh Crystal Palace. Mereka tidak banyak menguasai bola dan cukup efektif dalam menyerang, karena selalu mampu merepotkan pertahanan, khususnya untuk si penjaga gawang Ederson Moraes.

Seandainya, aksi solo run Cenk Tosun tanpa dibarengi upaya untuk mendorong Fernandinho, bisa saja Crystal Palace unggul 2-0 di babak pertama. Cenk Tosun pula yang membuat Crystal Palace dapat unggul 1-0 atas tuan rumah. Ini juga membuat Manchester City berada dibawah tekanan. Mereka harus menang.

Hasrat itu nyaris membuahkan hasil, namun kemenangan di sepakbola tidak bisa dirayakan tanpa menunggu 90 menit dan tambahan waktu tuntas. Dua gol yang dicetak hanya dalam 5 menit itu juga disusul oleh gol kedua Palace yang tepat di penghujung laga.

Aguero cetak dua gol, namun Man. City gagal menang (18/1). Sumber gambar: Kompas.com/AFP

Gol itu yang membuat 5 menit tambahan waktu seperti sprint cepat 100 meter bagi Pep Guardiola. Manchester City harus menang! Sayangnya target itu gagal terealisasi. Justru target Roy Hodgson yang jitu.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline