Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Timnas Indonesia Kalah Lagi, Siapa Kambing Hitamnya?

Diperbarui: 17 Oktober 2019   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Starting line-up di laga menjamu Vietnam (15/10) di Stadion I Wayan Dipta, Bali. (Indosport.com)

Inilah yang selalu dilakukan oleh masyarakat Indonesia baik di dunia nyata dan maya (netizen), ketika timnas Indonesia untuk keempat kalinya menderita kekalahan di fase pra-kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar. Dari pemain, pelatih, hingga PSSI, mereka semua seperti tidak ada yang melakukan hal yang benar. Ironis!

Apakah memang seperti itu? Itulah yang kemudian dipertanyakan.

Kita mulai dari pemain. Karena, pemain adalah pihak yang sangat disorot ketika setiap tim sepakbola menuai beragam hasil pertandingan; menang, kalah, dan imbang. Timnas Indonesia di pra-kualifikasi Piala Dunia 2022 ini menjadi salah satu negara yang melakukan banyak perombakan dalam skuadnya termasuk di dalam starting eleven-nya.

Sebenarnya situasi tersebut bisa dirasa wajar, walau di sisi lain juga patut dipertanyakan. Namun yang pasti, keberadaan banyak pemain yang dipanggil di skuad pra-kualifikasi ini sangat patut untuk diperhatikan termasuk dinilai (layak dan tidaknya dipanggil).

Dimulai dari penjaga gawang. Tentu kita tahu kiper Indonesia yang pertama kali dipercaya untuk memperkuat timnas di ajang ini adalah Andritany Ardhiyasa. Kiper asal Persija itu bahkan didapuk pula sebagai kapten tim. Bagaimana hasilnya?

Dua laga dengan kemasukan 6 gol, membuat masyarakat khususnya penggila bola timnas Garuda merasa Andritany patut diganti atau diparkir terlebih dahulu. Tentu saran ini menuai pro dan kontra. Ada yang bilang, bahwa menentukan kiper timnas bukan perkara mudah, bahkan penentuannya bisa dikatakan paling sulit dibandingkan posisi yang lain. Apakah itu benar?

Jika merujuk pada sejarah kiper timnas dalam 1-2 dekade, hal itu bisa diamini. Berapa tahun posisi di bawah mistar gawang timnas harus digantikan dari masa Jendri Pitoy, Hendro Kartiko, Markus Horison, Kurnia Meiga, hingga Andritany. Bisa dikatakan, merekalah kiper sesungguhnya timnas Indonesia meski tak memungkiri, bahwa ada nama-nama Ferry Rotinsulu, I Made Wirawan, termasuk Wahyu Tri Nugroho, dan Endra Prasetya pun pernah menyicipi posisi kiper timnas Indonesia.

Namun, publik lebih familiar dengan deretan nama yang disebutkan terlebih dahulu. Karena, memang mereka yang paling banyak mengisi pos itu dalam kurun waktu yang cukup sesuai dengan "periode masa bakti". Mungkin, satu-satunya kiper yang disayangkan karirnya tidak mampu berbicara banyak di level timnas adalah Ferry Rotinsulu. Karena, dia berada di satu masa dengan Markus Horison yang saat itu memang menjadi kiper terbaik Indonesia (hingga 2010).

Bagaimana dengan sekarang? Tidak perlu berandai bahwa bagaimana jika Kurnia Meiga tidak "cuti", melainkan kita menerima saja waktunya Andritany seperti saat ini. Maka, apa yang terjadi? Apakah layak atau beruntung?

Baca juga: Menanti Aksi Wawan di Timnas Indonesia

Terlepas dari statistik selama di timnas maupun di klubnya (Persija), Andritany memiliki pola permainan yang menarik dibandingkan kiper-kiper yang lain. Jika kemudian apakah dirinya memiliki leadership atau tidak, bisa dikatakan sejauh ini hanya ada dirinya yang paling senior dan pola komunikasinya paling terasah dibandingkan pemain lain yang ada di timnas saat ini. Sehingga, Andritany masih dapat dikedepankan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline