Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Timnas Indonesia Sudah Berupaya Maksimal

Diperbarui: 12 Oktober 2019   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(pssi.org)

Judul ini tentu bukan suatu hiburan bagi kita. Namun, memang (menggambarkan) timnas Indonesia sudah tampil dengan apa yang dimiliki, di Stadion Al Maktoum, Uni Emirat Arab. Melawan semifinalis Piala Asia 2019, Indonesia sebenarnya cukup memberikan perlawanan bagi tuan rumah.

Dalam segi taktik, Indonesia memiliki upaya untuk membendung dominasi skuad asuhan Bert van Marwijk. Hal ini dapat diperlihatkan dengan perubahan susunan pemain yang dilakukan oleh Simon McMenemy. Pelatih asal Skotlandia ini bisa dikatakan berani menunjukkan dirinya yang tidak takut untuk "keluar dari zona nyaman".

Tidak tanggung-tanggung, ada 4 pemain baru yang menjadi starter dan itu adalah pemain yang baru dibawa untuk menghadapi Uni Emirat Arab (dan Vietnam, 15/10). Dimulai dari penjaga gawang yang akhirnya ditempati oleh Wawan "Spiderwan" Hendrawan. Bek kanan ada Gavin Kwan Adsit. Gelandang bertahan ada Hanif Sjahbandi dan di sayap ada Dendi Santoso.

Keberadaan Wawan jelas menjadi jawaban bagi Simon atas tantangan banyak pihak apakah dirinya berani mencadangkan Andritany pasca kebobolan 6 gol di dua laga pertama. Di laga inilah, kiper Bali United itu dipercaya menjadi penjaga gawang Indonesia sekaligus mengenakan nomor punggung 1 -nomor yang tidak dipilih Andritany.

Melihat laga debut Wawan bisa dikatakan sangat berat, maka hasil akhir pertandingan juga menjadi penilaian negatif baginya. Namun, secara subjektif (penulis) keputusan Simon terhadap Wawan Hendrawan -sebagai kiper timnas- adalah pilihan tepat. 

Terlepas dari kesalahan antisipasi untuk gol pertama UEA, performa Wawan memang sulit dikatakan buruk, namun juga semakin sulit untuk dikatakan baik. Mengapa?

Pertama, pola antisipasi Wawan masih belum lugas (ada keragu-raguan). Terlihat dari gol keempat UEA yang memperlihatkan pergerakan antisipasi Wawan cenderung terlambat dalam menutup ruang, dan dirinya tergiring oleh pergerakan lawan. Ini artinya Wawan masih bergantung pada rekan di depannya (Yanto dan Hansamu).

Wawan mendengar instruksi Simon. (Bola.com)

Hal ini jelas berbeda dengan Andritany yang cenderung lebih aware terhadap area pertahanan, meski terkadang dia terlihat grusa-grusu. Namun, Wawan bukanlah kiper kemarin sore dan ini terlihat dari pergerakannya yang mulai lebih antisipatif serta lebih cepat mengambil keputusan. 

Inilah yang membuat ada keyakinan bahwa kiper yang identik dengan nomor 59 di level klub ini akan mampu tampil lebih baik, jika mendapatkan lagi kesempatan mengawal gawang timnas.

Pemain selanjutnya adalah Gavin Kwan. Meski beberapa peluang UEA sering terjadi di sisi kanan pertahanan Indonesia, namun pilihan Simon bisa dikatakan tepat. 

Pertama, karena pemain ini memiliki postur ideal sebagai bek yang mana memberikan keberanian dirinya untuk bertarung satu lawan satu. Termasuk saat membantu pertahanan ketika terjadi eksekusi bola mati (set piece dan corner kick) untuk UEA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline