Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Kesehatan Jantung Kita dan Kenaikan Cukai Rokok

Diperbarui: 29 September 2019   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi jantung dan rokok. | Detik.com

Sudah tidak asing lagi membicarakan keterkaitan rokok dengan jantung. Karena, efek dari rokok tidak hanya dirasakan oleh pernafasan kita namun juga jantung kita. 

Memang efek rokok terhadap jantung akan lebih banyak dirasakan oleh perokok aktif (penghisap rokok). Namun, bagi perokok pasif (penghirup asap rokok di udara) pun ada yang mengalami kelainan/kerusakan pada jantung ketika terjadi keturunan dari perokok yang dapat mengganggu pertumbuhan organ (salah satunya jantung) pada janin -biasanya dialami oleh anak dari ibu perokok.

Hanya, kondisi ini tidak seviral orang yang mengalami kanker paru-paru termasuk juga orang penderita asma yang banyak dikaitkan dengan banyaknya asap rokok di udara. 

Meski demikian, kesehatan jantung pada akhirnya menjadi krusial ketika organ ini bermasalah. Karena, ketika kinerja jantung tak maksimal maka kinerja organ lain juga akan kurang maksimal.

Hal ini disebabkan oleh fungsi jantung yang berkaitan erat dengan pasokan darah yang mana dibutuhkan oleh seluruh organ untuk bekerja termasuk otak. Ketika jantung sakit, otak pasti akan mengirimkan sinyal bahaya kepada tubuh dan mengharapkan adanya pembatasan aktivitas. Karena, ketika jantung tidak kuat maka tubuh diharapkan tidak mengeluarkan banyak tenaga.

Selain dapat mempengaruhi kinerja organ tubuh lainnya, kesehatan jantung juga dapat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di dalam tubuh. Tidak hanya karena adanya aktivitas merokok yang membuat kinerja jantung menjadi tidak mandiri -keberadaan zat di dalam rokok dapat membuat jantung bekerja dengan dorongan ekstra. Namun, keberadaan faktor lain juga dapat membuat kinerja jantung bermasalah.

Contohnya adalah kesehatan pikiran. Hal ini berkaitan dengan pola sikap individu ketika menjalani kehidupan sehari-hari. Apakah dirinya adalah orang yang banyak memikirkan hal-hal yang tidak beres, ataukah juga dirinya adalah orang yang selalu berada di bawah tekanan mentalitas. Situasi semacam ini sebenarnya juga dapat memicu kinerja jantung yang tak normal.

Perasaan deg-degan yang sering terjadi juga dapat membuat jantung kita semakin tidak sehat. Begitu pula jika kita sering merasa terganggu dengan situasi terkejut, maka jantung kita punya potensi buruk dan ini juga sama berbahayanya jika kita merokok dengan kandungan rokok (nikotin dan tar) yang tinggi. Apalagi, rokok di Indonesia dikabarkan memiliki kadar tar dan nikotin yang tinggi dibandingkan rokok-rokok di luar negeri.

Artinya, sinyal bahaya terhadap kesehatan jantung (sebenarnya) dapat disebabkan dari berbagai hal. Namun, memang tidak bisa dipungkiri bahwa salah satunya adalah rokok. Lalu, apakah rokok (bukan perokoknya) adalah musuh kita?

Baca: Rokok Dibenci Sekaligus Dirindukan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline