Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Berpisahnya Djadjang Nurdjaman dengan Persebaya

Diperbarui: 11 Agustus 2019   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Djajang Nurjaman di suatu konferensi pers sebagai pelatih klub kebanggaan Surabaya. (Beritajatim.com)

Cukup mengejutkan ketika terdengar kabar jika pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman dipecat. Pemecatan itu terjadi pasca laga Persebaya menjamu Madura United di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Rendi Irwan dkk gagal meraih kemenangan, karena ditahan imbang 2-2 oleh skuad asuhan Dejan Antonic.

Hasil imbang ini sepertinya menjadi faktor penyebab Djadjang dilengserkan dari kursi kepelatihan. Ironis, namun sepertinya itu sudah menjadi keputusan bulat bagi manajemen Persebaya dan harus diterima secara lapang dada oleh sang pelatih asal Bandung tersebut. Eks pelatih Persib itu akhirnya resmi berpisah dan telah menyatakannya ke awak media.

Kini, Persebaya dipastikan mengarungi sisa paruh pertama (dan paruh kedua) musim 2019 tanpa sosok pelatih kepala. Kemungkinan ada pelatih interim dari tubuh tim kepelatihan (eks asisten Djadjang) yang ditunjuk untuk memimpin skuad Bajul Ijo. Nama yang paling diunggulkan untuk mengisi sementara kursi kepelatihan itu adalah Bejo Sugiantoro.

Karena, mantan bek Persebaya era 2000-an itu tidak jarang menggantikan posisi Djadjang ketika mantan winger kanan itu sempat meninggalkan Persebaya untuk menimba ilmu kepelatihan di luar negeri. Hal ini tidak begitu mengejutkan, namun akan menimbulkan pertanyaan. Mampukah Bejo membawa Persebaya lebih baik dari apa yang dilakukan Djadjang Nurdjaman di paruh kedua musim lalu?

Perlu diketahui, bahwa Djadjang Nurdjaman hadir ke Surabaya sebagai juru selamat Persebaya. Tim yang identik dengan warna hijau itu awalnya berada di zona merah. Hingga akhirnya menarik si peraih gelar juara ISL pamungkas itu (bersama Persib) untuk merapat.

Hasilnya positif dan membuat Persebaya optimis di musim 2019 -akan lebih baik lagi. Hal ini dapat diperlihatkan dari keberhasilan mereka menjadi runner-up Piala Presiden 2019 dan sempat tampil mengesankan di lanjutan Piala Indonesia 2018. Maka, di Liga 1 Persebaya juga ingin mencari target paling maksimal bagi mereka.

Idealnya adalah juara. Hal ini dapat diindikasikan melalui perekrutan pemain yang nyaris seimbang antara skuad langganan starting line-up dengan cadangan. 

Adanya dua kiper yang mencuat namanya selama musim lalu; Miswar Saputra dan Abdul Rohim, dapat menjadi bagian dari sinyal bahwa Persebaya serius untuk mengejar target tinggi. Begitu pula ketika lini depan mereka diterpa permasalahan (seret gol) di beberapa laga awal liga, maka tim manajemen langsung memulangkan striker musim lalu, David Da Silva.

Keberadaan David Da Silva dapat menimbulkan pertanyaan. Apakah tim manajemen akan memutus kontrak Amido Balde atau ingin menduetkan Amido dengan David. 

Menduetkan dua penyerang asing memang bukanlah hal baru di klub Liga 1. Karena, Persib juga memiliki cara yang sama di musim lalu (Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman) dan musim ini (Ezechiel dan Arthur Gevorkyan). Sehingga, Persebaya juga dapat menggunakan cara yang sama agar lini depan mereka semakin produktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline