Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Watford Tidak Mampu Bendung Kedigdayaan Manchester City

Diperbarui: 19 Mei 2019   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gomes gagal bendung De Bruyne untuk cetak gol ketiga Man. City di babak kedua. (News.sky.com)

Skor 6-0 sudah dapat memperlihatkan bagaimana Manchester City sangat serius untuk melakoni partai final Piala FA (FA Cup) musim 2018/19 ini. Bertanding di Wembley Stadium (18/5), Manchester City mampu unggul sejak menit 26 melalui David Silva. Sejak keunggulan itulah, Manchester City semakin memiliki ruang bebas untuk berkreasi, khususnya di babak kedua.

Memulai babak kedua dengan keunggulan 2-0, ternyata tak membuat Manchester City menurunkan standar permainan mereka dan akhirnya gelontoran 4 gol tambahan pun tak terelakkan. Manchester City pun keluar sebagai pemenang dan mengangkat trofi ketiganya di musim 2018/19 ini. Luar biasa!

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab Manchester City unggul atas Watford di partai puncak kompetisi tertua di dunia ini.

Gomes gagal hadang peluang mencetak gol Kevin De Bruyne. (News.sky.com)

Pertama, Watford tidak bermain dengan kiper utama mereka Ben Foster. Memang jika melihat nomor punggungnya, pemain ini menggunakan nomor 26. Sedangkan penyandang nomor 1 adalah Heurelho Gomes. Kiper inilah yang dimainkan oleh manajer Garcia. 

Bukan berarti, ini mendiskreditkan Gomes. Namun, dengan usia yang tak lagi muda dan agresivitas yang menurun, tentunya akan bermasalah ketika menghadapi tim yang super ofensif seperti Man. City.

Formasi Watford, 4-5-1 atau 4-4-1-1. (Screenshots/Google.com/search/FACup)

Poin kedua adalah formasi Watford adalah tanda 'menyerah'. Karena dengan formasi 4-5-1, tak akan ada harapan bagi tim ini untuk dapat mengimbangi permainan lawan. Mereka hanya akan bertarung di tengah; mengganggu aliran bola Bernardo Silva cs. 

Sedangkan bagi Man. City, ini sudah menjadi kebiasaan mereka untuk menghadapi tim defensif di Premier League. Sehingga, bukanlah hal sulit bagi Raheem Sterling untuk meruntuhkan pertahanan lawan.

Statistik permainan di Final FA Cup 2018/19. (Screenshots/Google.com/search/FACup)

Kuncinya ada di poin ketiga, dominasi permainan Manchester City tak terelakkan. Penguasaan bola mencapai 70% untuk ukuran final, ini sudah berarti tamat bagi lawan yang terintimidasi. Di laga ini, Watford salah langkah namun lumrah. Karena, memang itulah yang dapat dilakukan oleh Watford.

Para pemain Watford terlihat kecewa dengan hasil kekalahan telak dari Man. City. (News.sky.com)

Jika, lawan Watford di final adalah Manchester United ataupun Arsenal, mungkin mereka akan mampu berbuat banyak. Minimal mencuri gol dan membuat atmosfer pertandingan menjadi dagdigdug, walau ujung-ujungnya Watford bisa tetap kalah. 

Namun karena lawannya ini adalah tim yang mampu bertarung segalanya, tak hanya teknik namun juga mentalitas---untuk menjadi juara di Premier League, maka, cukup mustahil bagi Troy Deeney untuk membuat keajaiban dalam 45 menit ataupun 90 menit saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline