Melakoni laga sengit melawan Newcastle United dini hari tadi (5/5), Liverpool harus berupaya keras untuk menjaga asa meraih gelar juara Premier League. Situasi yang memang sangat berat bagi Liverpool, karena peluang meraih trofi bergensi hanya tersisa di Premier League daripada Liga Champions. Namun sebagai salah satu tim kuat di Inggris, maka Liverpool tetap harus berbuat lebih di semifinal Liga Champions leg kedua, tengah pekan nanti.
Di atas kertas, peluang Liverpool lolos ke final sangat sulit. Karena, harus mencetak minimal 4 gol tanpa kebobolan. Namun, di atas lapangan situasi di 90 menit dapat menjadi misteri. Pertanyaannya, mampukah Liverpool membalikkan prediksi buruk tersebut?
Dapat dikatakan berat, meski tidak sepenuhnya mustahil. Namun, jika menyaksikan laga terbaru yang dilakoni Liverpool di pekan 37 Liga Inggris, kita bisa memperkirakan jika Liverpool akan kesulitan untuk menjamin jika mereka dapat menyingkirkan Barcelona di leg kedua Liga Champions.
Mengalahkan Barcelona mungkin bisa. Namun, untuk menyingkirkan tim yang sudah unggul agregat 3-0 adalah hal yang berat.
Beban itu semakin bertambah ketika Liverpool diprediksi akan kehilangan Mo Salah yang mengalami cedera setelah bertabrakan dengan kiper Newcastle. Mo Salah yang akhirnya ditarik keluar dengan digantikan Divock Origi, akhirnya menimbulkan spekulasi jika Liverpool akan bermain tanpa Mo Salah saat menjamu Barcelona.
Bagaimana jika Liverpool harus bermain tanpa Mo Salah?
Situasinya akan 50-50. Hal ini bisa diperlihatkan bagaimana Liverpool masih bisa bermain cukup baik seperti yang diperlihatkan saat mengalahkan Newcastle dengan skor 2-3. Gol Divock Origi yang masuk sebagai pengganti Mo Salah, sukses mengandaskan perlawanan hebat tuan rumah. Kemenangan itu juga membuat Liverpool masih berada di zona pacuan 10 meter terakhir menjelang finish.
Hal itu bisa menjadi salah satu referensi bagi Liverpool untuk memperlihatkan jika mereka masih mampu berbuat banyak untuk menang tanpa Mo Salah. Namun, di sini ada beberapa catatan yang dapat dijadikan sebagai faktor dari penampilan Liverpool tanpa Mo Salah.
Pertama adalah lawan Liverpool. Di pekan ke-37 itu, Liverpool 'hanya' menghadapi sebuah tim papan tengah, Newcastle United. Bukan melawan klub di antara 6 klub yang ada di papan atas Liga Inggris. Sehingga, ketangguhan lini depan Liverpool belum begitu teruji. Termasuk kemampuan para pemain di lini tengah. Karena di pertandingan tersebut---melawan Newcastle, Liverpool tidak harus bertarung sengit dalam adu kreativitas dan upaya menyuplai bola ke depan.
Liverpool sudah jelas unggul dari Newcastle---dapat dilihat di statistiknya, meski tanpa Mo Salah. Walau ada catatan yang perlu diingat, bahwa gol kedua Liverpool dicetak oleh Mo Salah. Sehingga, cukup dipertanyakan bagaimana Liverpool bisa menang melawan Newcastle jika tidak ada gol dari Mo Salah.
Kedua, Liverpool tidak hanya memiliki Mo Salah di depan sebagai pemain yang subur. The Reds juga memiliki Sadio Mane yang secara statistik gol di Liga Inggris tak kalah jauh dari pemain asal Mesir tersebut. Mane di musim ini mampu mencetak 20 gol (dengan satu laga tersisa).