Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

"Hitam Putih", Hadir untuk Mengungkap Realitas Kehidupan

Diperbarui: 30 November 2018   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hitam Putih (twitter.com/hitamputiht7)

"Kehidupan manusia tidak 100% enak, juga tidak 100% tidak enak."

Entah, apakah masyarakat Indonesia berhasil menemukan jarum di tumpukan jerami saat menonton televisi atau tidak. Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat yang tahu apa yang harus ditonton lalu terus diikuti setiap episodenya, dan mana yang hanya sekedar ditonton sekilas---asal tahu judulnya dan siapa yang ada di tayangan tersebut, supaya besok kalau ketemu tetangga sebelah yang sedang ngerumpi tentang tayangan itu masih bisa ikut berbicara. Semua tontonan tergantung selera dan kebutuhan.

Sukanya menonton serial drama India, maka tontonan yang tepat adalah serial drama India yang tayang setiap siang dan sore---jam-jam produktif. Apabila sukanya nonton acara talkshow, maka yang ditonton adalah acara talkshow di sore dan malam (jam-jam istirahat atau jam-jam santai). 

Apabila sukanya menonton pertandingan olahraga (sepakbola, badminton, balap motor), maka dia akan menonton televisi di jam-jam tayangnya pertandingan tersebut (saja). Termasuk bagi yang suka mencari tahu kabar selebritas saat ini, maka yang ditonton adalah acara infotainmen yang biasanya tayang setiap setengah atau 1 jam di pagi, siang, sore dan malam.

Manakah tontonan anda? Di jam berapa anda menonton televisi?

Biasanya tontonan bisa ditentukan pula oleh jam senggang atau jam masing-masing menyalakan televisi, selain berbicara soal selera dan kebutuhan. Semakin lama durasi nyala televisinya, maka semakin banyak tontonan yang ditonton bahkan diikuti keberlanjutannya. Ada sisi positifnya, ada sisi negatifnya.

Sisi positifnya adalah orang tersebut akan banyak tahu tentang informasi yang ditayangkan di televisi---entah info bagus atau tidak bagus.

Sisi negatifnya adalah orang tersebut tidak mampu memfilter tayangan yang dapat ditonton. Atau istilahnya, orang tersebut tidak akan tahu apa seleranya dan apa kebutuhannya saat menonton televisi. 

Biasanya orang-orang yang menonton televisi karena televisi nyala di saat jam bekerja, dan itu hanya memanfaatkan tayangan televisi untuk sekedar mencari hiburan di  kala ada jam senggang. 

Biasanya guru, pegawai-pegawai yang bekerja di kantor dengan televisi menyala, akan mengalami hal semacam ini. Seperti juga yang dialami ibu-ibu penjual makanan di warung makan yang biasanya juga menyalakan televisi sambil menunggu orang yang mampir ke warungnya.

Dari sinilah kemudian, tak banyak orang dapat menangkap segi positif dari menonton televisi, termasuk mencari tontonan yang berkualitas. Karena, televisi hadir dengan segala jenis dan bentuk acaranya hanya dianggap sebagai sarana hiburan dan untuk mengisi waktu kosong saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline