Baru-baru ini, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulis pada Minggu (31/10) mengungkap bahwa ada dampak positif dari penyebaran industri di luar Pulau Jawa yaitu salah satunya adalah kinerja ekspor di industri Sulawesi Tengah yang berkembang pesat hingga naik 5 kali lipat pada periode 2016-2020. Di 2016 nilai ekspor dari industri Sulawesi Tengah berada di angka US$1,5 miliar atau sekitar Rp21 triliun dan meningkat jadi US$7,5 miliar atau sekitar Rp261 triliun di tahun 2021.
Memang, pembangunan industri sedang dikejar besar-besaran, tidak lagi berfokus di Pulau Jawa saja, namun juga di luar Pulau Jawa. Industri di luar Jawa telah tumbuh selama 7 tahun terakhir. Dalam rentang 2014-2021 pula terdapat 8 industri baru di luar Jawa dan kini masih ada 4 kawasan industri yang dalam tahap konstruksi dan 2 lainnya yang masih berada di fase perencanaan.
Sedangkan menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan perkembangan pesat industri besar dan sedang (IBS) di luar pulau Jawa dialami pada saat 2014 ke 2018, yakni dari 4.273 unit industri menjadi 5.626 unit.
Dan menurut data BPS yang paling terbaru, sektor industri pengolahan atau manufaktur merupakan yang paling banyak tersebar di luar Pulau Jawa hingga periode triwulan II 2021 yaitu sebanyak 19,29 persen. Disusul dengan industri pertanian, perdagangan besar dan eceran, konstruksi hingga pertambangan.
Pembangunan Kawasan Industri Prioritas
Melihat perkembangan industri di luar Pulau Jawa yang ternyata menghasilkan pendapatan pesat untuk negara, maka di tahun 2020-2024 pemerintah Indonesia telah mempunyai rencana untuk mengembangkan 19 kawasan industri prioritas. Kebanyakan, kawasan industri ini fokus di industri agrobisnis, minyak dan gas (migas) logam, batu bara dan kedirgantaraan.
Rincian kawasan industri prioritas tersebut adalah 9 di Sumatera, 6 di Kalimantan, 1 di Madura, 2 di Sulawesi dan Kepulauan Maluku dan 1 lainnya di Pulau Papua.
IKM (Industri Kecil dan Menengah) Juga Bertumbuh Pesat
Selain industri berat dan sedang (IBS), industri kecil dan menengah (IKM) juga bertumbuh. Di kurun waktu 2015-2019 telah dibangun 22 sentra IKM di luar Jawa. Dan melanjut di tahun 2020 mulai dibangun lagi 5 sentra IKM baru. Sedangkan di tahun 2021, IKM ditaregtkan akan berkembang di 26 Kabupaten/Kota melalui skema anggaran dana alokasi khusus (DAK)
Tidak hanya sibuk membangun industri, Kementerian Perindustrian juga menghadirkan program e-Smart IKM guna mentransformasi IKM mengikuti perkembangan digitalisasi.