Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Cerita : Runtuhnya Etika Onliners

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam yang dingin, dengan berselimut sarung lawas, aku membuka hapeku lagi melihat beberapa kata-kata tak pantas dan gambar-gambar menakutkan..Ottoke?
Mereka dari dua kubu, satu fans si A satu lagi fans si B..dan mereka bertemu di sebuah forum. Kata-kata kasar sudah dianggap kewajiban setiap bertemu lawan mereka. Dan tak lupa emoticon "lucu-lucu" dijadikan pelampiasan dari luapan hati mereka. Bingung? di dunia nyata sudah banyak tawuran dengan korban tak sedikit, nah ini di dunia maya bangsa ini ribut untuk hal-hal sepele. Mereka sering dibanned, tapi akhirnya nongol lagi dengan akun baru dan mulai membuat keributan.
Ahh...aku capek dan kecewa melihat mereka, bukannya mereka pengguna internet orang-orang berpendidikan eh malah suka menuliskan kata-kata tak pantas. Ketika aku mulai meluapkan kekecewaanku salah satu dari mereka malah menyebut aku anak kecil dan menyuruhku belajar aja yang rajin daripada ngurusin mereka...hahaha...aku da capek belajar dengan teori2 aku kan pingin belajar dari kehidupan nyata, dan mereka salah satu alat pembelajaran yang menyenangkan??
Intinya semua pelajaran budi pekerti dan bahasa indonesia yang santun sudah terhapus dari kebanyakan onliners. Mereka mungkin menganggap diri mereka pintar, suka online, gaul, tapi kelakuannya cape de..
Sama seperti kritikus2 di tipi2...
Ngomong sana-nyalahin sini..marah-marah...
Hidup ini perlu kesabaran dan kesantunan sekaligus ketegasan..
Dan aku kecewa dengan diri sendiri..
Aku bukan orang yang seperti itu..
dan bukan orang yang bisa merubah yang lain menjadi lebih baik..
Untuk onliners jangan biarkan anak kecil seperti aku melihat tulisan kalian yang mengecewakan...huhuhu...
anak kecil??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline