Melewati Waktu
Kala senja datang, aku terperangkap dalam
Kebekuan jiwaku sendiri...
Aku mencoba pergi dari lamunanku dalam
Senja itu, namun yang kutemukan hanya bayangan
tegas dari mimpiku yang terus merajut anganku..
Aku berharap waktu mau bercerita tentang rindu
Namun yang kutemukan hanya catatan-catatan kelam
Dengan garis kaku yang hampir putus...
Apakah harapan itu ada? Aku bertanya pada garis senja...
Dalam hitungan jari kananku senja itu menghilang
Dibalik redupnya cakrawala....
Aku ingin sekali menahannya dalam genggamanku
Agar senja itu tetap ada, ada disini, didekatku...
namun yang aku dapati hanya senyum dan tawa sinisnya yang pudar
Apakah aku sanggup lewati malam-malam panjang ini
Dalam kesendirian? Aku bertanya pada sang malam
Yang menyapaku dengan sayap hitamnya...
Hinggaaku tersadar dari lamunanku yang kaku...
Aku ingin jujur pada senja tentang harapanku
Namun tidak sempat aku berjumpa dengannya
Diujung malam itu......
Aku ingin dia tahu, kalau di garis bayang-bayang senja yang bergerak perlahan aku merasakan rindu yang bergetar
dengan seribu rindu yang tertahan, bahkan bertambah.
Aku merindukanmu.........
LNG Tangguh, Papua, 27 Maret 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H