Lihat ke Halaman Asli

Tak Percuma Tapi Terasa Beda

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah berselang di waktu lama

Jeda kosong terbaca sia

Menunggu terbesit disadari lama ternyata

Ada gundah Tanya kenapa

---

Aduhai yang dipanggil tak datang juga…

Kemana selama ini pula?

Awan putih tak tahu kemana larinya

Entah angin apakah badai bergelombang menyapu kiranya

---

Nostalgia jangan sampai mengundang petaka

Batu enggan berbicara

Daun berguguran mati rasa

Dihembus debu abu-abu, entah darimana?

---

Ombak laut berbisik entah apa katanya

Setangkai ragu tumbuh diatas puing istana

Mana sudi petir memecah angkasa?

Semu jadilah semu yang ada

---

Hati tanpa daya tak sanggup mengeja

Makna hari yang terlewati dengan begitu saja

Tak percuma tapi terasa beda

Ku lihat hari ini bunga menghilang dari kedipan mata

---

Tak masalah siapa pengambilnya

Berharap esok Tuhan kasih penggantinya

Yang lebih baik tentu saja

Tuhan-ku adalah Sang Maha Kaya

"Taman Sari, 18 Mei 2013"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline