Lihat ke Halaman Asli

Deby Putri

Pelajar

Kemiskinan Sebagai Permasalahan Sosial yang Mempengaruhi Keberlanjutan Pendidikan Anak

Diperbarui: 21 Februari 2023   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan menjadi topik yang dibahas dan diperdebatkan di berbagai forum nasional maupun internasional,Khususnya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Menurut badan pusat statistik jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2021 sebesar 26, 50 juta orang. Penduduk miskin juga turun 0,43% poin menjadi 9,71% pada September 2021 dibandingkan Maret 2021. 

Artinya permasalahan kemiskinan bukan lagi hal baru yang dapat kita temukan di Indonesia. Salah satu penyebab utama tingginya angka kemiskinan di Indonesia yaitu eksistensi masyarakat struktural ( masyarakat yang sukar mengubah hidup mereka melalui pendidikan). Kemiskinan merupakan suatu masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait, antara lain pendidikan, pendapatan, kesehatan, akses terhadap barang dan jasa, dan kondisi lingkungan. 

Sehingga masalah kemiskinan masih menjadi masalah besar yang membutuhkan perhatian dan tindakan khusus melalui berbagai program  bantuan yang bersifat penyelamatan, pemberdayaan, dan fasilitatif.

Permasalahan kemiskinan bukan hanya mempermasalahkan rendahnya penghasilan seseorang, melainkan bagaimana mereka dapat memenuhi hak dasar akan pangan, pendidikan, pekerjaan, rasa aman, dan lain sebagainya. 

Terlebih lagi yang mana sangat penting adalah pendidikan bagi setiap orang dan untuk kemajuan suatu bangsa. Salah satu faktor terbesar rendahnya tingkat pendidikan ialah karena kondisi ekonomi masyarakat kurangnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang layak merupakan salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan dan membuat tingginya angka putus sekolah pada masyarakat miskin 

Kemiskinan dapat dilihat secara multidimensional seperti melalui lingkungan sekitar, dan pendidikan. Meskipun cara yang kita temukan seringkali hanya mengaitkan kemiskinan dengan dimensi ekonomi, hal tersebut sangat wajar, karena dimensi ekonomi yang paling mudah untuk diamati. Indonesia tidak pernah lepas dari permasalahan kemiskinan, terutama tingkat kemiskinan di Indonesia naik pada saat setelah masuk covid-19 tahun 2020 yang menyebabkan adanya krisis ekonomi Indonesia.

Masyarakat yang miskin tentunya memiliki daya beli dan akses yang rendah kepada pendidikan sehingga banyak masyarakat miskin yang putus sekolah. Di sisi lain, modal dasar dari kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Namun fenomena putus sekolah masih banyak terjadi karena salah satunya adalah faktor kemiskinan yang mempengaruhi, dari kemiskinan tersebut orang tua kurang memperhatikan pendidikan. 

Dilansir dari databox menyatakan bahwa jumlah anak putus sekolah pada tahun 2021 berjumlah 75.303 anak putus sekolah dapat membuat naiknya angka pengangguran dan tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak  terlatih. Sebab mereka tidak dapat memenuhi kualifikasi yang ada dalam perusahaan karena sebuah perusahaan besar memiliki kualifikasi tamat sekolah adalah SMA. Maka dari itu pendidikan dapat mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline