Lihat ke Halaman Asli

Dampak "E-Government" dalam Kemajuan di Bidang Pemerintahan

Diperbarui: 29 November 2018   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada jaman sekarang ini teknologi berkembang dengan cepat dan sekarang hampir semua bisa menggunakan teknologi. Perkembangan teknologi ini tidak terkecuali digunakan oleh pemerintah negara untuk membantu dalam menjalankan kewajibannya. 

Hal ini dinamakan E-government.  Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Tipe-tipe E-Government adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G).

Dalam penggunaannya di dunia nyata, e-government memiliki berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi masyarakat. Dampak positif dari e-government adalah untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah, kita tidak perlu lagi untuk harus pergi ke kantor pemerintah untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Kita hanya perlu menggunakan gadget yang kita miliki untuk mengakses situs e-government dari pemerintah. Disamping itu, pelayanan dapat dilakukan 24 jam.

Dampak positif yang lain adalah kita dapat memperoleh informasi tentang kebijakan oleh pemerintah dengan lebih praktis dan lebih cepat. Ini juga mempermudah pemerintah dalam memberitahukan adanya informasi dan kebijakan baru. Sehingga warga negara tidak ketinggalan dengan informasi terkini dari pemerintah.

Selain dampak positif diatas, e-government juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif dari e-government meliputi perlengkapan teknologi baik dari hardware dan software yang cukup mumpuni untuk dapat memberikan pelayanan secara maksimal. 

Terutama bagi negara yang masih tertinggal dan memiliki jumlah penduduk yang banyak dan tersebar di negara. Jika tidak diberikan yang terbaik tentu warga di wilayah yang terpencil akan sulit untuk mendapatkan pelayanan ini karena membutuhkan internet untuk dapat mengaksesnya. Disisi lain kita memerlukan SDM yang handal untuk mengoperasikan dan menjaga agar tetap berjalan dengan semestinya. 

Sedangkan bagi negara yang masih kurang berkembang hal ini tentu akan mempersulit. Ditambah mungkin bagi sebagian warga negara dengan usia paruh baya akan kebingungan dan kesulitan dalam mengakses e-government ini.  

Negara terbaik yang bisa memanfaatkan e-government dengan baik adalah negara Denmark. Denmark memiliki Digital Post, yaitu adalah cara dimana pemerintah dan warga negara bisa membagikan info secara digital. Selain itu pemerintah Denmark juga membantu mereka yang masih kesulitan dalam menggunakan teknologi seperti ini terutama organisasi paruh baya. Mungkin Indonesia bisa mencontoh Denmark agar memajukan pelayanan masyarakat secara elektronik.

Akhir kata, sepesat apapun perkembangan teknologi jika dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak positif bagi para penggunanya.

Sumber




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline